Kalsel Melirik Pasar Kopi dengan Meningkatkan Inovasi Bang Kodim

Pengembangan tanaman kopi terintegrasi

Banjarbaru, IDN Times - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai melirik pasar kopi dengan meningkatkan lahan perkebunan melalui inovasi yang disebut "Bang Kodim". Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi di Banjarbaru menyampaikan, Bang Kodim merupakan singkatan pengembangan tanaman kopi terintegrasi.

"Sekarang ini kan tumbuhnya kafe itu kan seperti tumbuhnya jamur di musim hujan, kebutuhan kopi sangat tinggi," ujarnya diberitakan Antara, Senin (30/1/2023). 

1. Peningkatan permintaan kopi sangat tinggi

Kalsel Melirik Pasar Kopi dengan Meningkatkan Inovasi Bang Kodimbiji kopi utuh (vecteezy.com/maxskyohm27626627)

Peningkatan permintaan kopi sangat tinggi belakang ini, ujar Suparmi, sementara produksi pertanian kopi di Kalsel belum mencukupi. Sebab, ungkap dia, lahan pertanian kopi di provinsi berjuluk "Bumi Lambung Mangkurat" ini hanya sekitar 2.800 hektare.
 
"Produksi setahunnya baru sekitar 1.500 ton, sedangkan kebutuhannya jauh dari itu," ujarnya.
 
Melihat peluang besar peningkatan ekonomi pada sektor perkebunan kopi ini bagi masyarakat, Pemprov Kalsel, ucap Suparmi bergerak cepat untuk mengangkat perkebunan kopi ini jadi prioritas.

Baca Juga: Sopir Taksi Online di Banjarbaru Mencabuli Penumpang 

2. Provinsi Kalsel menjadi penyangga IKN

Kalsel Melirik Pasar Kopi dengan Meningkatkan Inovasi Bang KodimSebuah kendi yang berisi tanah dan air dari seluruh provinsi se-Indonesia usai seremoni ritual Kendi Nusantara di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3/2022). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.)

Sebab lagi, ujar dia, Provinsi Kalsel yang menjadi penyangga daerah Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi tetangga Kalimantan Timur (Kaltim), tentunya potensi besar menjadi pemasok kopi.

"Di ibu kota provinsi Kalsel yang baru juga, yakni, Kota Banjabaru juga potensi besar bagi produk kopi daerah," ujarnya.
 
Suparmi pun menyebutkan inovasi Bang Kodim ini agar penanaman kopi bisa dilakukan tumpang sari oleh petani, misalnya di perkebunan karet. "Tanah kopi ini merupakan tanaman yang mudah tumbuh juga, bisa disisipkan di tanam antara pohon karet," ujarnya.

3. Menggalakkan perkebunan khusus kopi

Kalsel Melirik Pasar Kopi dengan Meningkatkan Inovasi Bang KodimWisatawan melihat biji kopi yang siap digunakan di kebun kopi kaki Gunung Merbabu, Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (11/2/2022). Selain memperkenalkan berbagai jenis kopi yang tumbuh di daerah tersebut, wisatawan juga disuguhkan racikan kopi di kebun dengan menikmati suasana udara segar kaki Gunung Merbabu (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Selain itu, kata dia, inovasi ini juga menggalakkan perkebunan khusus kopi dikolaborasikan dengan peternakan. Menurut Suparmi, sesuai arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, bagaimana perkebunan bisa berintegrasi dengan peternakan, tujuannya untuk menambah kesejahteraan petani.
 
"Jadi hasil perkebunan dapat, hasil peternakan juga dapat," ujarnya.

Baca Juga: Gaya Pakaian Dihina, Pemuda di Banjarbaru Membunuh Teman dengan Pisau

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya