Kalsel Melirik Pasar Kopi dengan Meningkatkan Inovasi Bang Kodim

Banjarbaru, IDN Times - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai melirik pasar kopi dengan meningkatkan lahan perkebunan melalui inovasi yang disebut "Bang Kodim". Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi di Banjarbaru menyampaikan, Bang Kodim merupakan singkatan pengembangan tanaman kopi terintegrasi.
"Sekarang ini kan tumbuhnya kafe itu kan seperti tumbuhnya jamur di musim hujan, kebutuhan kopi sangat tinggi," ujarnya diberitakan Antara, Senin (30/1/2023).
1. Peningkatan permintaan kopi sangat tinggi
Peningkatan permintaan kopi sangat tinggi belakang ini, ujar Suparmi, sementara produksi pertanian kopi di Kalsel belum mencukupi. Sebab, ungkap dia, lahan pertanian kopi di provinsi berjuluk "Bumi Lambung Mangkurat" ini hanya sekitar 2.800 hektare.
"Produksi setahunnya baru sekitar 1.500 ton, sedangkan kebutuhannya jauh dari itu," ujarnya.
Melihat peluang besar peningkatan ekonomi pada sektor perkebunan kopi ini bagi masyarakat, Pemprov Kalsel, ucap Suparmi bergerak cepat untuk mengangkat perkebunan kopi ini jadi prioritas.
Baca Juga: Sopir Taksi Online di Banjarbaru Mencabuli Penumpang
2. Provinsi Kalsel menjadi penyangga IKN
Sebab lagi, ujar dia, Provinsi Kalsel yang menjadi penyangga daerah Ibu Kota Negara (IKN) di Provinsi tetangga Kalimantan Timur (Kaltim), tentunya potensi besar menjadi pemasok kopi.
"Di ibu kota provinsi Kalsel yang baru juga, yakni, Kota Banjabaru juga potensi besar bagi produk kopi daerah," ujarnya.
Suparmi pun menyebutkan inovasi Bang Kodim ini agar penanaman kopi bisa dilakukan tumpang sari oleh petani, misalnya di perkebunan karet. "Tanah kopi ini merupakan tanaman yang mudah tumbuh juga, bisa disisipkan di tanam antara pohon karet," ujarnya.
3. Menggalakkan perkebunan khusus kopi
Selain itu, kata dia, inovasi ini juga menggalakkan perkebunan khusus kopi dikolaborasikan dengan peternakan. Menurut Suparmi, sesuai arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor, bagaimana perkebunan bisa berintegrasi dengan peternakan, tujuannya untuk menambah kesejahteraan petani.
"Jadi hasil perkebunan dapat, hasil peternakan juga dapat," ujarnya.
Baca Juga: Gaya Pakaian Dihina, Pemuda di Banjarbaru Membunuh Teman dengan Pisau