Kaltim Fokus dalam Penanganan 17 Desa yang Berstatus Tertinggal

Berdasarkan indeks desa membangun 

Samarinda, IDN Times - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) memprogramkan berbagai kegiatan percepatan untuk mendongkrak 17 desa yang masih berstatus tertinggal agar menjadi desa berkembang berdasarkan indeks desa membangun (IDM).

"Hal yang siap dilakukan tahun ini antara lain pelatihan bagi pelaku desa untuk percepatan menaikkan status IDM, khususnya pada 17 desa tertinggal," ujar Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) Kaltim Sri Wartini diberitakan Antara di Samarinda, Rabu (11/1/2023).

1. Pembentukan indeks komposit yang dibentuk dari tiga jenis indeks

Kaltim Fokus dalam Penanganan 17 Desa yang Berstatus Tertinggal(Ilustrasi desa) ANTARA FOTO/Jojon

IDM merupakan indeks komposit yang dibentuk dari tiga jenis indeks, yakni indeks ketahanan sosial (IKS), indeks ketahanan ekonomi (IKE), dan indeks ketahanan lingkungan/ekologi (IKL).

Berdasarkan pada tiga jenis indeks ini, maka materi yang akan disampaikan kepada pelaku pembangunan desa, yakni teknik melakukan intervensi dari indeks yang lemah tersebut.

Misalnya, jika pada IKL yang lemah terdapat pada indikator kualitas lingkungan, maka harus dibaiki kualitasnya baik dari sisi sanitasi, kebersihan, dan lainnya agar nilai dalam IDM bisa terdongkrak.

Namun jika pada IKL yang rendah ada pada potensi rawan bencana dan tanggap bencana, maka hal yang bisa dilakukan intervensi oleh pelaku pembangunan di desa antara lain memasang rambu kewaspadaan, peta bencana, dan simulasi kebencanaan.

Baca Juga: Bankeu Provinsi Kaltim untuk Kota Samarinda Rp354 Miliar

2. Bentuk pelatihan dan pembinaan yang telah dirancang

Kaltim Fokus dalam Penanganan 17 Desa yang Berstatus TertinggalKantor Desa Labangka salah satu desa di Kecamatan Babulu (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Bentuk pelatihan dan pembinaan yang telah dirancang untuk tahun ini antara lain bimbingan teknis bagi pelaku pembangunan desa tentang percepatan peningkatan status IDM, kemudian gelaran forum diskusi percepatan pembangunan desa.

Hal lain yang juga dilakukan tahun ini adalah bantuan pengembangan potensi desa, sosialisasi percepatan pembangunan kawasan perdesaan, ekspos kerja sama desa dengan pihak ketiga, supervisi pembangunan desa dan kawasan perdesaan.

Sedangkan 17 desa/kampung berstatus tertinggal dan akan didongkrak menjadi desa berkembang tersebut, kata Sri, tersebar pada empat kabupaten, yakni Kabupaten Berau, Kutai Barat, Kutai Timur, dan Kabupaten Mahakam Ulu.

3. Kondisi 17 desa berstatus tertinggal di Kaltim

Kaltim Fokus dalam Penanganan 17 Desa yang Berstatus TertinggalIDN Times/Aji

Di Berau ada satu desa, yakni Kampung Mapulu di Kecamatan Kelay, di Kutai Barat ada enam desa, yakni Kampung Gerungung, Tanjung Soke, Deraya, Lemper di Kecamatan Bongan, Kampung Anan Jaya dan Jelmu Sibak di Kecamatan Bentian Besar.

Berikutnya di Kabupaten Kutai Timur ada dua desa, yakni Desa Tebangan Lembak di Kecamatan Bengalon dan Desa Mugi Rahayu di Kecamatan Batu Ampar.

"Di Mahakam Ulu ada delapan desa, yakni Kampung Wana Pariq dan Tri Pariq Makmur di Kecamatan Long Hubung, Kampung Nyaribungan di Kecamatan Laham, di Kecamatan Long Apari ada empat desa, yakni Kampung Long Penaneh II, Long Penaneh III, Naha Tifab, Naha Silat, dan Kampung Long Apari," kata Sri.

Baca Juga: Pemkot Samarinda Siapkan Rp40 Miliar untuk Revitalisasi Sungai Mahakam

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya