Kaltim Harapkan Indek Desa Membangun Naik Tahun 2022

Sebelumnya berada peringkat enam

Samarinda, IDN Times - Indeks Desa Membangun (IDM) tahun 2022 di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) diharapkan mampu naik peringkat, yang sebelumnya 2021 di posisi enam, maka tahun ini diharapkan di atas itu.

"Jika memang belum tembus di atas peringkat enam, ya bertahan sudah syukur. Karena, dalam membangun desa bukan hal yang mudah. Sehingga perlu dukungan berbagai pihak," ujar Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim HM Syirajudin dalam akun Instagram Pemprov Kaltim, Rabu 11 Mei 2022.

1. Kaltim bertahan di peringkat enam

Provinsi Kaltim bisa bertahan di posisi enam, tentu mengacu pada laporan Tenaga Pendamping Profesional terkait Progres Capaian Pemutakhiran Data IDM Tahun 2022 per 11 Mei 2022, pukul 14.30 Wita.

Berdasarkan laporan terakhir, Kaltim tetap di peringkat enam nasional. Bahkan rangking Benua Etam masih di atas provinsi se Kalimantan.

Karenanya Syirajudin mengapresiasi dukungan semua pihak terhadap peningkatan IDM.

"Capaian ini tidak lepas keterlibatan dan peran DPMPD Kaltim, DPMD/DPMK, dan Tenaga Pendamping Profesional yang melakukan pendampingan di desa. Diharapkan IDM kita terus meningkat ke depannya, sehingga rangking secara nasional juga ikut meningkat," harapnya.

Baca Juga: Samarinda Bersiaga dalam Mengantisipasi Ancaman Hepatitis Akut

2. Diharapkan meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Meskipun, rangking IDM secara nasional bukan menjadi target peningkatan. Tapi, diharapkan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa terus membaik. Sebab IDM menjadi tolok ukur keberhasilan pelaksanaan pembangunan dan Pemberdayaan masyarakat desa.

Sesuai target pemuktahiran data IDM harus sudah terinput 100 persen di aplikasi IDM pada akhir Mei ini.

3. Verifikasi desa-desa di Kaltim

Rinciannya, Kabupaten Paser 139 desa dan terverifikasi 137 desa atau 98,56 persen, Kutai Kartanegara 193 desa dan terverifikasi 39 desa atau 20,21 persen, Berau 100 desa dan terverifikasi 10 desa atau 10 persen, serta Kutai Barat 190 desa dan terverifikasi 175 desa atau 92,11 persen.

Kabupaten Kutai Timur 139 desa dan terverifikasi 23 desa atau 16,55 persen, Penajam Paser Utara 30 desa dan terverifikasi 13 desa atau 43,33 persen, sedangkan Mahakam Ulu 50 desa namun satu pun drsa belum terverifikasi atau 0 persen.

“Artinya diperlukan pendampingan bagi lokasi desa yang belum input di aplikasi monev DD," jelasnya. 

Baca Juga: Temuan Kasus Gizi Buruk di Samarinda, Pemprov Kaltim Berikan Bantuan

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya