Pemkab Kukar Subsidi Ongkos Angkut untuk Menekan Laju Inflasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tenggarong, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Kalimantan Timur (Kaltim) mengeluarkan subsidi ongkos angkut untuk komoditas strategis, guna menekan laju inflasi.
Sehingga selama ini harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
"Subsidi ongkos angkut yang kami lakukan ini sejak Desember tahun lalu sampai sekarang, namun khusus untuk untuk kawasan perkotaan, terutama di Tenggarong," kata Kabag Perekonomian Setkab Kukar Haryo Martani diberitakan Antara di Tenggarong, Jumat (3/3/2023).
1. Kerja sama BUMD dan Perum Bulog Samaridna
Dalam penyaluran subsidi ongkos ini pihaknya menjalin kerja sama dengan dua pihak, yakni dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Tunggang Parangan dan dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Kantor Cabang Samarinda.
Dalam hal ini, Perum Bulog Samarinda merupakan pihak yang menyuplai bahan pangan strategis, sedangkan BUMD Tunggang Parangan menjadi pihak yang menyalurkan bahan pangan strategis tersebut sekaligus yang mengelola subsidi ongkos angkut.
Subsidi ongkos angkut selama ini terbukti mampu menekan laju inflasi, sehingga meski terjadi inflasi, namun tidak terlalu tinggi karena adanya komoditas dari Bulog Samarinda yang dijual dengan harga murah, atau jauh di bawah harga pasar.
Baca Juga: Pelaku Penganiayaan yang Tewaskan Santri Diamankan Polisi di Samarinda
2. Harga bahan pokok di pasar Kukar
Untuk beras misalnya, jika harga di pasar ada di kisaran Rp70.000 sampai Rp75.000 per 5 kilogram (kg), namun harga beras yang dari Bulog Samarinda hanya Rp56.500 per kg untuk beras premium, kemudian seharga Rp43.000 per 5 kg untuk jenis beras medium.
"Harga barang pangan strategis ini bisa dibuka murah karena diberikan subsidi ongkos angkut. Secara umum, komoditas yang dapat subsidi adalah beras, minyak goreng, gula, dan telur ayam broiler," kata Haryo.
3. Pengendalian inflasi dilakukan lintas sektor
Secara umum, pengendalian inflasi ini dilakukan oleh lintas sektor, seperti Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi. Lalu dinas pertanian, peternakan, perikanan, hingga perkebunan, karena komoditas pangan yang dikonsumsi masyarakat ada dalam kewenangan masing-masing dinas.
Terpisah, Kepala Perum Bulog Samarinda Maradona Singal mengatakan, untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Kukar, komoditas yang dijual adalah beras premium Rp56.500 per 5 kg, beras medium Rp43.000 per 5 kg, gula kemasan sederhana Rp13.500 per kg, minyak goreng Rp13.000 per liter, dan tepung seharga Rp12.500 per kg.
Baca Juga: Inspeksi Pasar Dilakukan saat Harga Sembako Tak Rasional di Samarinda