Proyeksi Kebutuhan Air Baku di Balikpapan dari Postingan Media Sosial

Membalas pernyataan Wali Kota Balikpapan

Balikpapan, IDN Times - Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar sempat mengkritisi pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) yang dianggap tidak seiring dengan kota-kota lain di sekitarnya. Yakni, Balikpapan, Pontianak, dan Banjarmasin. 

Dalam debat cawapres dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) lalu, Cak Imin mengaku kasihan dengan tiga kota yang dianggapnya malah kurang mendapatkan perhatian. Khususnya soal ketersediaan sarana prasarana umum seperti air bersih, listrik, dan infrastruktur jalan. 

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud sempat membantah pernyataan Cak Imin ini lewat data dimilikinya. Hingga persoalan ini turut dikomentari akun media sosial di Balikpapan. 

1. Proyek jumlah penduduk di Balikpapan 2023-2040

Akun Instagram @enjoybpn turut membuat proyeksi kebutuhan air baku di Balikpapan tahun 2023-2040 disesuaikan dengan pertumbuhan penduduk setempat. 

Akun @enjoybpn menyebutkan persentase pertumbuhan penduduk Balikpapan kisaran 2,21 hingga 3,46 persen per tahun. Hingga pada tahun 2030, penduduk Balikpapan diproyeksikan sebanyak 866.720 jiwa. Namun pada tahun 2040, jumlah penduduk Balikpapan diproyeksikan naik pesat menjadi 1.217.877 jiwa.

Besarannya jumlah penduduk berbanding langsung terhadap kebutuhan pasokan air bagi warga Balikpapan. 

2. Kebutuhan air baku di Balikpapan 2023-2040

Proyeksi Kebutuhan Air Baku di Balikpapan dari Postingan Media Sosialilustrasi minum air putih (IDN Times/Mardya Shakti)

Akun @enjoybpn pun menyebutkan, masyarakat Balikpapan diperkirakan akan membutuhkan pasokan air baku 3.856 liter per detik atau sebanyak 249 persen dari ketersediaan air baku sekarang ini. Ini merupakan proyeksi kebutuhan air masyarakat Balikpapan tahun 2040. 

Terlihat dari diameter lingkaran diagramatik yang membesar pada ilustrasi akun @enjoybpn. 

Dengan dibangunnya S.P.A.M. Sepaku-Semoi untuk melayani IKN, Balikpapan meminta pembagian air antara 500-1.000  liter per detik demi memenuhi kebutuhan air di masa depan tersebut.

Baca Juga: Fakta Balikpapan yang Dibawa-bawa Cak Imin dalam Debat Cawapres

3. Pasokan air baku di Balikpapan

Proyeksi Kebutuhan Air Baku di Balikpapan dari Postingan Media SosialPeninjauan Waduk Teritip yang mengalami penurunan debit air, Minggu (1/10/2023). (IDN Times/Fatmawati)

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, kebutuhan air untuk Balikpapan dipasok dari dua waduk yaitu Waduk Manggar dengan suplai normal 1.100 liter per detiknya, dan Bendungan Teritib dengan produksi normal 200 liter per detik.

PDAM Balikpapan sudah mampu memenuhi sekitar 114 ribu sambungan pelanggan dari keseluruhan 700 ribu jiwa masyarakat setempat. Balikpapan juga menyiapkan Embung Aji Raden untuk pemenuhan air bersih masyarakat Kota Balikpapan. Embung itu direncanakan memiliki produksi normal 150 liter per detik dan akan terintegrasi dengan Bendungan Teritib. Balikpapan nantinya juga memperoleh tambahan pasokan air dari Bendungan Sepaku Semoi hingga 500 liter per detik.

Masyarakat Balikpapan memang hanya mengandalkan pasokan air dari sumber bendungan penampungan air hujan. 

4. Krisis air di Balikpapan disebabkan kemarau panjang tahun 2023

Proyeksi Kebutuhan Air Baku di Balikpapan dari Postingan Media SosialWaduk Teritip yang berlokasi di Balikpapan Timur. (IDN Times/Fatmawati)

Bulan kemarau ini, krisis air di Balikpapan puncaknya terjadi pada bulan Oktober 2023 ini. PDAM Balikpapan menerapkan kebijakan penggiliran distribusi air bagi sebagian masyarakat di Balikpapan disebabkan pengeringan Waduk Teritip dan Waduk Manggar. 

Saat itu, waduk penampungan air baku warga Balikpapan ini diasumsikan hanya tersisa untuk tiga pekan ke depan jika tidak ada turun hujan di Kota Beriman.

Hal ini disampaikan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) dan Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) dalam peninjauan Waduk Teritip pada Minggu 1 Oktober 2023. 

"Informasi BWS, jika digunakan 200 atau 100 persen, debit air yang ada hanya cukup tiga minggu saja," terang Rahmad. 

Ia berharap, hal ini dapat dimengerti masyarakat Balikpapan. Bahwa sementara ini air yang ada sangat terbatas. Maka ia mengajak masyarakat menggunakan air seperlunya saja.  "Jika tiga pekan ini tidak turun hujan, maka kemungkinan air ini hanya bisa bertahan sampai 24 Oktober. Maka kami harap dalam waktu dekat hujan turun," ujarnya saat itu.

PDAM Balikpapan masih memberlakukan kebijakan penggiliran distribusi air per dua hari di sejumlah kawasan hingga saat ini. 

5. Penggiliran distribusi air sejak bulan Oktober hingga Desember

Proyeksi Kebutuhan Air Baku di Balikpapan dari Postingan Media SosialTinjauan Waduk Teritip oleh Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud bersama Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Wilayah Selatan, Mohammad Saleh dan Direktur Operasional Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB), Anang Fadliansyah. (IDN Times/Fatmawati)

Sementara itu, Kepala BWS Selatan Mohammad Saleh yang sempat turut meninjau waduk mengatakan, normalnya debit ketinggian air mencapai 21,50 meter, di mana saat itu penurunannya mencapai 19,82 meter. Hal ini terjadi pascamusim kemarau di Balikpapan.

"Mungkin penurunan debit air ini terjadi mulai Mei atau Juni. Dan memang semua waduk mengalami penurunan debit air, termasuk Waduk Manggar," katanya. Keadaan serupa terjadi di kedua waduk utama Kota Balikpapan, di mana penurunan ini terjadi hingga tersisa 45 persen kapasitasnya. 

Direktur Operasional Perumda Tirta Manuntung Balikpapan (PTMB) Anang Fadliansyah menambahkan, tindakan selanjutnya yang dapat diambil menyesuaikan rekomendasi BWS dengan penerapan penggiliran distribusi air ke masyarakat. 

"Jadi yang tadinya 200 liter per detik, turun jadi 150 liter per detik. Itu sudah kami lakukan sejak tanggal 27 September kemarin," ungkapnya saat itu. 

Penyesuaian ini dilakukan demi menghemat air baku yang ada. Walaupun tetap ia berharap hujan bisa turun sepekan ke depan. 

Baca Juga: Wali Kota Balikpapan Bantah Pernyataan Cak Imin dalam Debat Cawapres

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya