Tenaga Kesehatan Ibaratnya Pahlawan di Era Pandemik COVID-19

Kontribusinya penting melawan penyebaran virus

Balikpapan, IDN Times - Dalam menghadapi pandemik COVID-19 yang sampai sekarang masih terjadi penyebaran di seluruh tanah air, termasuk Kalimantan Timur (Kaltim) tentu diperlukan dukungan dan kontribusi nyata untuk menanggulanginya, termasuk tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan.

“Tenaga kesehatan, baik itu dokter, perawat dan lainnya, tanpa mengurangi rasa hormat kepada yang lain, adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia,” kata Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dalam suatu acara belum lama ini.

1. Para nakes melawan virus seperti zaman dulu pejuang melawan penjajah

Tenaga Kesehatan Ibaratnya Pahlawan di Era Pandemik COVID-19Vaksinasi COVID-19 di Balikpapan Kaltim, Senin (9/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Menurut Hadi Mulyadi, tenaga kesehatan menjadi pahlawan sesungguhnya, saat Indonesia dan dunia tengah dilanda virus Corona. Karena, peran tenaga kesehatan bukan sekadar mengobati dan menyembuhkan pasien yang terinfeksi COVID-19.

“Tetapi mereka juga berperan besar dalam pencegahan penularan penyakit, lewat metode preventif dan promotif,” tandasnya.

Ditambahkan, kalau dulu para pejuang yang melawan penjajah, masih bisa kelihatan musuh, tapi sekarang tentu sangat berat dan sulit, karena virus corona tidak kelihatan wujudnya. Sehingga perlu ekstra hati-hati dalam penanggulangannya, bahkan ratusan tenaga kesehatan menjadi korbannya.

“Mari kita bantu tenaga kesehatan dengan selalu menerapkan protokol kesehatan, sehingga kita bisa saling mendukung menekan penularannya, dan berharap intervensi penanganan COVID-19 benar-benar dilakukan oleh setiap elemen pemerintah hingga masyarakat,” ujar Hadi.

Baca Juga: Anak Yatim Piatu Korban COVID-19 akan Jadi Tanggungan Pemprov Kaltim

2. Empat dokter di Balikpapan meninggal karena COVID-19

Tenaga Kesehatan Ibaratnya Pahlawan di Era Pandemik COVID-19Pelaksanaan Salat Jenazah dokter korban COVID-19 di Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Kota Balikpapan melaporkan ada empat dokter yang meninggal akibat terpapar COVID-19 bertugas di RS Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Begitu pun dengan tenaga kesehatan yang terpapar jumlahnya mencapai 25 hingga 50 orang yang rata-rata menjalani isolasi mandiri.

Terbaru adalah meninggalnya dokter Syukriati yang sempat dirawat di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) Balikpapan mengembuskan napas terakhir, Kamis (4/8/2021).

3. Update COVID-19 di Kaltim

Tenaga Kesehatan Ibaratnya Pahlawan di Era Pandemik COVID-19Proses vaksinasi COVID-19 di DOME Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (6/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Berdasarkan rilis Satgas Penanganan Covid-19 Kaltim terkonfirmasi positif ada penambahan 921 kasus, sehingga berjumlah 144.455 kasus.

Pasien sembuh 1.434 pasien, sehingga berjumlah 127.680 pasien. Dan pasien meninggal dunia 45 orang, sehingga berjumlah 4.476 orang. Sementara pasien dalam perawatan berkurang 558 pasien, sehingga total 12.010 pasien.

Website Satgas melaporkan terjadi penurunan tipis jumlah kasus terpapar virus menjadi 12.568 kasus atau turun 2,1 persen dibanding kemarin jumlahnya sebanyak 12.832 kasus atau turun. 

Ini adalah update pandemik COVID-19 di Kaltim, Jumat (20/8/2021).

Tren pandemik COVID-19 tertinggi terjadi di Balikpapan dengan jumlah pasien terpapar sebanyak 2.798 kasus atau turun 7,8 persen dibanding sebelumnya 3.016 kasus. 

Balikpapan masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 bersama, Samarinda, Kutai Kartanegara, Kutai Timur, dan Paser. Dari lima kota/kabupaten itu, hanya Paser yang statusnya naik dari sebelumnya PPKM level 3 dan sekarang menjadi PPKM level 4.

4. Kondisi pandemik di kota/kabupaten lain

Tenaga Kesehatan Ibaratnya Pahlawan di Era Pandemik COVID-19Panglima TNI dan Kapolri meninjau vaksinasi massal di Balikpapan Kalimantan Timur, Jumat (6/8/2021). (IDN Times/Hilmansyah)

Kondisi pandemik di Bontang belum banyak mengalami perubahan dilaporkan sebanyak 1.994 kasus atau naik tipis 1,6 persen jumlah pasiennya dibanding sebelumnya

1.962 kasus.

Bontang sempat menerapkan PPKM level 4 dan sekarang turun jadi PPKM level 3.

Meski begitu jumlah pasien terpapar virus COVID-19 di Bontang masih cukup tinggi.

Peringkat ketiga jumlah pasien terpapar virus adalah Kutai Kartanegara sebanyak 1.977 kasus atau naik tipis 1,7 persen dari sebelumnya 1.944 kasus.

Demikian pula di Kutai Barat dan Samarinda.

Kutai Barat pun mengalami kenaikan tipis jumlah pasien menjadi 1.511 kasus atau 0,5 persen dibanding sebelumnya 1.503 kasus.

Demikian juga Kota Samarinda mengalami kenaikan pasien COVID-19 menjadi 763 kasus atau turun 5,6 persen dari sebelumnya 722 kasus.

Baca Juga: Pandemik COVID-19 di Kaltim Fluktuatif dengan Pasien Turun Tipis 

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya