Terduga Teroris Balikpapan Beli Beberapa Rumah untuk Tahfidz Quran

Memiliki sistem pengajaran yang normal

Balikpapan, IDN Times - Masyarakat Balikpapan Kalimantan Timur (Kaltim) masih heboh dengan penangkapan sepasang suami istri inisial RR dan RN oleh Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri. Ceritanya memang masih simpang siur tetapi mereka disebut terkait dengan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan. 

Bahkan, Ketua RT 08 di Kelurahan Damai Baru Balikpapan Selatan Mulyana pun tidak menyadari warganya selama ini sudah jadi target operasi tim antiteror. Dia memang sempat disambangi personel Mabes Polri yang akan menggeledah rumah warganya yang merupakan terduga teror. 

"Saya gak tau, yang jelas itu hanya orang Mabes saja yang tahu, saya hanya melihat enggak boleh dekat-dekat," ujarnya saat ditemui, Senin (16/8/2021).

1. Merupakan warga yang baik di lingkungan

Terduga Teroris Balikpapan Beli Beberapa Rumah untuk Tahfidz QuranPetugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) (ANTARA FOTO/Indra Abriyanto)

Mulyana mengatakan, perilaku warganya terduga teror ini  cukup aktif di kalangan masyarakat sekitar. Mereka memiliki interaksi cukup baik dengan warga sekitar termasuk tidak pernah melakukan aktivitas mencurigakan. 

"Orangnya baik, suaminya pengusaha istrinya punya tahfidz Quran, ya orangnya baik tapi hubungan dengan orang luar saya gak tau. Orangnya berbaur aja sih, enggak ada masalah,” beber Mulyana.

Tetapi dengan kasus teror sedang diproses polisi, Mulyana terpaksa menutup tempat tahfidz Quran yang berada di lingkungan RT 08 Kelurahan Damai. Menurutnya, ia harus mengambil inisiatif mengayomi warganya dari paparan paham radikalisme dan teror. 

Selain itu, Mulyana pun terus menunggu informasi lanjutan dari Polda Kaltim sehubungan kasus menjerat warganya ini. 

“Mungkin tahfidz Qurannya harus ditutup dulu sementara. Masalahnya saya di sini harus mengayomi masyarakat, saya sebagai RT sih memfasilitasi aja," katanya.

Baca Juga: Polda Kaltim Benarkan Penangkapan Terduga Teror di Balikpapan

2. Punya beberapa rumah untuk tahfidz Quran

Terduga Teroris Balikpapan Beli Beberapa Rumah untuk Tahfidz Quran(Polisi berjaga usai terjadi ledakan bom bunuh diri di Medan) ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

Terduga teror ini memiliki sejumlah rumah di Balikpapan di mana beberapa di antaranya dipergunakan sebagai tahfidz Quran. Mereka berdua tinggal di Kelurahan Sungai Ampal serta sesekali mengunjungi lokasi tahfidz Quran di perumahan elit Balikpapan Baru. 

"Sebetulnya sih mereka punya rumah bukan di sini, tapi di sini ada beberapa rumah yang dia beli untuk tahfiz quran. cuman istrinya aja yang bolak balik ke sini untuk kontrol tahfiz. Dia kan tinggal di Sungai Ampal," paparnya.

Tahfiz Quran keluarga ini sudah berdiri sejak dua tahun silam dikelola yayasan milik suami terduga teror. 

"Dan itu memiliki yayasan sendiri, tidak bergabung dengan masjid," paparn Mulyana. 

3. Tahfidz Quran memiliki pengajaran yang bagus

Terduga Teroris Balikpapan Beli Beberapa Rumah untuk Tahfidz QuranANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/aww

Adapun soal tahfidz Quran ini, Mulyana menilai sistem pengajaran hafalan ayat-ayat suci normal tanpa mencurigakan. Tempat mereka juga dilengkapai CCTV guna mengajar proses belajar mengajar para siswa mereka. 

Bahkan lulusan sekolah tahfidz ini, lanjutnya, salah seorang di antaranya melanjutkan pendidikan ke Makkah Arab Saudi. 

"Dan salah satu muridnya bisa berhasil sekolah di Makah, artinya lulusan bagus dan saya setuju, bagus itu.Tapi ya gak tau kalau kegiatan di luar,” pungkasnya.

4. Peristiwa penangkapan suami istri atas kasus terorisme

Terduga Teroris Balikpapan Beli Beberapa Rumah untuk Tahfidz QuranPihak keluarga tersangka teror di PN Balikpapan. (IDN Times/Hilmansyah)

Kuasa hukum terduga teror, Yudi Alimin mengatakan, kliennya diamankan tim Densus saat menuju rumahnya di Balikpapan Baru, Sabtu (15/8/2021) pukul 10.47 Wita. Salah satu terduga bahkan sempat menelepon keluarga di rumah M Ammar Daffa (21) mengabarkan terjadi kecelakaan di jalanan. 

“Ibunya itu sempat telepon sama orang di rumahnya sekitar  pukul 10.47 Wita. Saat ditelepon itu sempat bicara kok kita ditabrak. Setelah itu putus komunikasi, tidak bisa dihubungi lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Kuasa Hukum Yayasan Rumah Tahfidz Balikpapan Isman Muhammadiah menduga, penangkapan terduga SN dan RR diduga terkait bom Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan pada bulan Maret lalu.

Seperti diketahui sehubungan kasus sama, Densus pun membekuk seorang warga Balikpapan inisial SP pada bulan Mei lalu.  

“Kemungkinan SN dan RR ditangkap masih terkait dengan penangkapan terhadap ustaz SP yang juga dituduh sebagai tersangka terlibat dalam kasus pengeboman Gereja Katedral di Makassar,”  katanya. 

Densus membekuk tersangka teror kasus pengeboman di sekitar Kompleks Pesona Madani Balikpapan Selatan. Kasus SP merupakan hasil pengembangan dari kelompok Villa Mutiara  Makassar. 

SP masih menjalani proses penyidikan di Mabes Polri Jakarta. 

Baca Juga: Keluarga Tersangka Teror Balikpapan akan Sambangi Mabes Polri

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya