Dinkes Kaltim Kekurangan Alat Pelindung Diri Hadapi Virus Corona

Dinkes Kaltim berharap bantuan alat kesehatan dari Pusat

Samarinda, IDN Times – Virus corona sudah masuk ke Indonesia. Positif terinfeksi dua orang, ibu dan anak dari Depok, Jawa Barat. Saat ini pemerintah sedang mengusahakan keduanya sembuh dari jangkitan virus corona.

“Yang jelas kami melaksanakan sesuai protap (prosedur tetap) yang ada. Kami juga akan meningkatkan pengawasan ketat di pintu-pintu masuk di Kaltim,” ucap Andi Muhammad Ishak, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur saat ditemui di Kegubernuran Kaltim, Senin (2/3) sore.

1. Mengawasi pintu-pintu masuk menuju Kaltim demi menangkal penyebaran virus corona

Dinkes Kaltim Kekurangan Alat Pelindung Diri Hadapi Virus CoronaAndi Muhammad Ishak, pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kaltim (IDN Times/Yuda Almerio)

Pintu-pintu masuk yang dimaksud oleh Ishak, sapaan karibnya, adalah bandara ataupun pelabuhan kapal di Kaltim. Khusus melayani penerbangan internasional di Kaltim memang Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan di Balikpapan, sedangkan bandar udara lainnya hanya kebagian penerbangan lokal antar daerah. Hanya saja, tak menutup kemungkinan kedatangan warga asing dari negara yang terinfeksi virus corona. Itu sebab Dinkes Kaltim terus mengawasi setiap mobilitas warga dari dan ke luar negeri.

“Kita berharap jangan sampai ada yang masuk ke wilayah kita (Kaltim) dari kawasan yang terjangkit,” tegasnya.

2. Indonesia terjangkit virus corona, daerah masih kekurangan alat pelindung diri

Dinkes Kaltim Kekurangan Alat Pelindung Diri Hadapi Virus CoronaPetugas medis dengan pakaian pelindung mengangkat pasien isolasi dari sebuah ambulans saat seluruh negeri dilanda wabah virus korona tipe baru, di Chengdu, Provinsi Sichuan, Tiongkok (ANTARA FOTO/cnsphoto via REUTERS)

Menukil data dari laman gisanddata maps arcgis, ada 89.197 kasus virus corona dilaporkan. Angka itu tersebar di 66 negara di dunia termasuk Indonesia. Paling banyak tentu dari Tiongkok dengan 80.027 kasus menyusul dari Korea Selatan dengan 4.335 perkara lalu Italia dengan 1.694 kasus. Dari puluhan ribu kasus tersebut, ada 3.048 orang kehilangan nyawa karenanya. Sayangnya ketika dua warga Indonesia disebut pemerintah positif virus corona, Kaltim masih bermasalah dengan alat pelindung diri (APD) yang digunakan saat mengurus pasien terjangkit virus corona. Ishak pun tak menampik hal tersebut.

“Sekarang kami memang masih kesulitan dengan APD, masih koordinasi dengan pusat,” terangnya.

Baca Juga: [BREAKING] Kemenkes Rekomendasikan Jangan Dulu Kunjungi 5 Negara Ini 

3. Dinkes Kaltim sempat mengawasi sejumlah orang yang diduga terjangkit virus corona

Dinkes Kaltim Kekurangan Alat Pelindung Diri Hadapi Virus CoronaIlustrasi virus Corona. IDN Times/Sukma Shakti

Ishak membeberkan jika Dinkes Kaltim sempat mengawasi sejumlah orang yang diduga terjangkit virus corona. Namun hal tersebut hanyalah pemantauan awal, jadi tak ada positif tertular. Itu sebabnya, kata Ishak, permintaan terhadap APD harus segera dipenuhi. Maklum saja, lepas pengawasan bisa saja terjadi sehingga ada yang terinfeksi virus masuk ke Kaltim. Karenanya, Ishak mengatakan, sikap waspada selalu dibutuhkan. Yang menjadi soal itu, ketika ada warga asing mengunjungi Indonesia setelah kembali ke negaranya divonis terkena virus corona.

“Sampai sekarang kami tak pernah tahu, yang masuk itu terjangkit atau tidak, sebab dari laporan yang diterima tak pernah ada yang tertular virus corona,” sebutnya. Boleh jadi, sambung dia, mereka yang terinfeksi corona itu memang sudah terjangkit dari negara asal, bukan Indonesia. “Saat kembali ke negara asalnya, diperiksa baru dinyatakan positif virus corona.”

4. Antisipasi corona dengan rajin cuci tangan dan memakai masker

Dinkes Kaltim Kekurangan Alat Pelindung Diri Hadapi Virus CoronaPetugas medis memakai baju pelindung memperlihatkan sebuah gerakan latihan rehabilitasi kepada pasien di bangsal Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, Tiongkok (ANTARA FOTO/China Daily via REUTERS)

Meski demikian pihaknya tak bisa berbuat banyak selain melakukan pengawasan, lantaran menutup akses bandara tak bisa dilakukan sepenuhnya. Terpenting dari semua itu, dia meminta untuk selalu menjaga kesehatan lewat cuci tangan.

“Ingat selalu pakai masker, terutama yang sakit,” pungkasnya.

Baca Juga: Kisah Mahasiswi Kaltim Kelaparan di Tiongkok saat Virus Corona Muncul

Topik:

  • Irwan Idris

Berita Terkini Lainnya