Empat Sekolah di Samarinda Sudah Mulai Belajar Tatap Muka

Selain prokes ketat, jumlah murid dan jam belajar dibatasi

Samarinda, IDN Times - Kota Samarinda Kalimantan Timur akhirnya resmi memulai proses belajar mengajar tatap muka, Senin (8/3/2021). Sebelum mengambil kebijakan ini tentu ada rapat bersama dengan orang tua. Dan semuanya sepakat dengan ihwal tersebut. Maklum saja nyaris setahun pelajar Samarinda belajar dari rumah gara-gara virus corona atau COVID-19.

“Alhamdulillah semuanya berjalan baik hari ini,” ucap Asli Nuryadin, Kepala Dinas Pendidikan Samarinda. 

1. Masih ada 298 SD-SMP di Samarinda yang menanti belajar tatap muka

Empat Sekolah di Samarinda Sudah Mulai Belajar Tatap MukaKepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Samarinda, Asli Nuryadin (IDN Times/Zulkifli Nurdin)

Informasi dihimpun IDN Times total ada empat sekolah yang memulai sekolah tatap muka di Samarinda, yakni SMP 42 di Berambai, Samarinda Utara, SD serta SMP Islamic Center, dan terakhir SMP Nabil Husein. Nantinya ada 10 pusat pendidikan lagi yang bakal menyusul program sekolah tangguh COVID-19. Dengan kata lain ada 14 sekolah di ibu kota Kaltim ini yang lebih awal memulai proses pembelajaran tatap wajah.

Masih ada 298 SD-SMP di Kota Tepian yang menanti hal serupa.

“Ya, kami akan rutin melakukan pemeriksaan,” imbuhnya.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap Dua, Baru 500 Pedagang di Samarinda yang Mendaftar

2. Situasi COVID-19 di Samarinda belum terkendali

Empat Sekolah di Samarinda Sudah Mulai Belajar Tatap MukaSejumlah siswa mengikuti kegiatan sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Wajar demikian, situasi penyebaran COVID-19 di Samarinda memang belum terkendali. Statusnya pun masih zona merah. Pasalnya kota ini masih merawat 787 pasien aktif positif corona. Sementara akumulasi pasien positif sudah mencapai 11.072 kasus dengan 9.999 pasien sudah alami kesembuhan.

Sayangnya 286 di antaranya tak bisa diselamatkan. Sebelumnya sejumlah guru sudah jalani vaksinasi COVID-19. Tak hanya itu, jumlah murid yang ikut sekolah tatap muka juga dibatasi, pun demikian waktunya.

“Pembelajaran tatap muka akan dimulai bertahap,” sebutnya.

3. Jumlah murid dan jam belajar di kelas dibatasi

Empat Sekolah di Samarinda Sudah Mulai Belajar Tatap MukaIlustrasi siswa SD mengenakan masker (ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan)

Dia menambahkan, proses belajar sekolah tatap muka ini berjalan dengan dua kelompok dengan durasi masing-masing dua jam. Khusus siswa PAUD dalam kelas hanya ada 5 murid saja, sementara SD dan SMP maksimal 18 orang.

Nah, di dalam kurikulum juga tak jadi masalah. Dari satu mata pelajaran dua kali 45 menit menjadi 45 menit.

“Kami ingin anak-anak ini bahagia tak jenuh (karena sekolah online terus),” pungkasnya,

Baca Juga: Dinilai Kurang Efektif, Perwali COVID-19 Samarinda Bakal Direvisi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya