Dinilai Kurang Efektif, Perwali COVID-19 Samarinda Bakal Direvisi

Perwali baru bakal fokus dengan pemulihan ekonomi Samarinda

Samarinda, IDN Times - Virus corona atau COVID-19 belum berhenti menyebar di Kota Tepian. Hingga kini pertambahan kasus masih terjadi. Artinya penerapan protokol kesehatan (prokes) di tengah warga belum maksimal. Itu sebab Pemkot Samarinda bakal merevisi Perwali No 43/2020 tentang Penerapan Disiplin Kesehatan dan Penegakan Hukum Dalam Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.

“Revisi ini harus melihat dari berbagai sektor. Salah satunya sebut dia adalah ekonomi. Termasuk penguatan penegakkan disiplin bagi yang masih melanggar,” ujar Andi Harun, Wali Kota Samarinda seperti dilansir dari rilis resmi Pemkot Samarinda, Senin (8/3/2021). 

1. Perwali baru bakal fokus dengan pemulihan kebutuhan ekonomi

Dinilai Kurang Efektif, Perwali COVID-19 Samarinda Bakal DirevisiWali Kota Samarinda Andi Harun saat bersapa dengan pedagang di Pasar Pagi Samarinda (Dok.Humas Pemkot Samarinda/Istimewa)

Mantan legislator DPRD Kaltim ini menerangkan, untuk memulihkan kondisi ekonomi sosial di masyarakat memang diperlukan langkah pencegahan. Namun demikian dalam proses harus disertai dengan pemulihan. Keduanya harus berjalan bersamaan. Karenanya, agar tidak mengganggu sektor ekonomi pemerintah berharap aktivitas harus tetap berjalan normal seperti biasa, namun demikian aspek pembinaan dan penindakan tak boleh dibiarkan.

“Seperti aktivitas di pasar tidak mungkin kami menutupnya, maka sangat penting mencanangkan pasar tangguh COVID-19,” imbuhnya.

Baca Juga: Kisah Mitra Driver Samarinda, Bangun Bisnis Beromzet Belasan Juta 

2. Pasar tradisional Samarinda akan dibangun posko COVID-19 yang isinya tentara dan polisi

Dinilai Kurang Efektif, Perwali COVID-19 Samarinda Bakal DirevisiPerjalanan Pandemik COVID-19 di Indonesia sejak Januari-Oktober 2020 (IDN Times/Sukma Shakti)

Lebih lanjut dia menerangkan, posko-posko akan dibangun di pasar tradisional seperti Pasar Segiri, Pasar Pagi, Pasar Merdeka hingga Citra Niaga. Pos komando ini bakal diisi oleh tim terpadu dari Satpol PP, TNI dan Polri. Tujuannya tak lain untuk pembinaan serta pengendalian penyebaran COVID-19. Program senada juga bakal berlanjut ke sekolah.

“Saya dan Pak Wawali (Rusmadi Wongso) sepakat 14 sekolah di Samarinda buka untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM),” tuturnya.

3. Anggaran COVID-19 tahun ini mencapai Rp31,5 miliar

Dinilai Kurang Efektif, Perwali COVID-19 Samarinda Bakal DirevisiRelawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Politisi Partai Gerindra ini pun berharap revisi Perwali tersebut sudah bisa ditandatangani pada Selasa, 9 Maret 2021. Tentunya isinya mengakomodasi semua kebutuhan masyarakat maupun tim Satgas. Anggaran yang disediakan Pemkot Samarinda untuk pengendalian COVID-19 ini mencapai Rp31,5 miliar. Dengan dana tersebut program 100 hari kerja bisa berjalan maksimal.

“Kami sudah minta agar sekda mengoordinasikan dengan OPD (organisasi perangkat daerah) terkait. Semua aspek yang berkaitan dengan Perwali nanti akan berjalan bila didukung dengan anggaran maksimal,” pungkasnya.

Baca Juga: Cerita Penjual CT di Samarinda, Ingin Perlindungan dari Perda Miras

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya