Hadapi Virus Corona, Ini Persiapan Rumah Sakit Rujukan di Samarinda

Samarinda, IDN Times – Berbagai rumah sakit di Indonesia bersiap hadapi wabah virus corona, termasuk di Kaltim. Dari 100 rumah sakit rujukan Nusantara, Bumi Mulawarman—sebutan lain Kaltim—kebagian empat rumah sakit.
Tersebar di empat kabupaten/kota. Di Balikpapan misalnya, ada RSUD Kanujoso Djatiwibowo, lalu di Samarinda RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), kemudian di Bontang ada RSUD Taman Husada dan terakhir RSUD Panglima Sebaya di Paser.
“Intinya kami sudah siap menghadapi virus corona,” terang Humas RSUD AWS, dr. Arysia Andhina saat dikonfirmasi pada Rabu (4/3).
1. Puluhan ribu terjangkit virus corona di 66 negara, RSUD AWS mengadakan bimtek bagi petugas medisnya
Hingga saat ini, endemik asal Wuhan, Tiongkok ini sudah menyebar ke 66 negara termasuk Indonesia sejak Desember 2019.
Meminjam data dari gisanddata.maps.arcgis.com ada 93.156 orang terkonfirmasi virus corona, lalu sebanyak 3.198 nyawa hilang karena virus tersebut.
Meski demikian, dari puluhan ribu yang terjangkit banyak pula yang berhasil sembuh, jumlahnya 50.690 orang.
Itu sebab tanggung jawab rumah sakit rujukan itu tak mudah, persiapan matang pun harus dilakukan. Maklum saja, yang dihadapi adalah endemik mematikan.
“Bulan lalu kami sudah adakan bimtek (bimbingan teknis) penanganan virus corona,” akunya.
Baca Juga: Dinkes Samarinda Imbau Masyarakat Tidak Panik Hadapi Virus Corona
2. RSUD AWS Samarinda sudah siapkan 78 tenaga medis, empat dokter spesialis dan ruangan isolasi menghadapi virus corona
Bimtek itu, sebut Arysia, sebagai bentuk ancang-ancang hadapi virus corona. Tak main-main yang turut dalam pelatihan tersebut ada 78 dokter dan perawat. Pemberi materi ialah empat dokter spesialis, yakni spesialis paru, anak, anestesi dan penyakit dalam.
Tak hanya bimtek, rumah sakit yang berdiri pada 1933 silam itu juga melakukan komunikasi rutin dengan Dinas Kesehatan Kaltim serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara APT Pranoto atau KKP Samarinda Kelas II. Tujuannya tentu mencari informasi terkait virus corona.
“Sejauh ini belum ada yang melapor, dari daerah lain juga belum ada rujukan,” sebutnya.
3. Ada tiga tahapan dalam virus corona sebelum terkonfirmasi tertular
Tahapan pengawasan terhadap virus corona dibagi tiga. Pertama, pasien dalam pantauan (PDP). Untuk yang satu ini, lanjut Arysia, merupakan jenjang paling awal.
Jika diduga terjangkit maka oknum tersebut bisa masuk ke tahap suspect, kategori ini mewajibkan pasien masuk ke dalam ruang isolasi dan bakal menjalani serangkaian pemeriksaan termasuk tes darah. Sampel darah tersebut nantinya dikirim ke Jakarta.
“Selama 14 hari sang pasien akan menunggu hasil dari tes darah, jika positif akan masuk ke ruang terkonfirmasi,” imbuhnya.
4. Jaga kesehatan dan rajin cuci tangan menjadi cara menangkal virus corona
Bila tidak terkonfirmasi, pasien diperiksa kembali sampai benar-benar tak ditemukan gejala virus corona.
Lebih lanjut, dia juga menambahkan, ruang isolasi milik RSUD AWS lengkap dengan peralatan dan tenaga medis yang memang bertugas menangani urusan penyakit menular atau pandemi.
Ruang isolasi terbagi menjadi dua tempat, pertama ruang isolasi bagi suspect lalu dengan empat bilik lalu yang kedua terkonfirmasi atau positif virus corona dengan dua ruangan.
“Ingat jaga kesehatan selalu dan rajin cuci tangan,” pungkasnya.
Baca Juga: Diburu Warga Samarinda, Harga Masker N95 Mencapai Rp1,3 Juta