Jangan Panik! Persentase Kesembuhan COVID-19 di Kaltim Cukup Tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times– Angka pasien sembuh dari pandemik COVID-19 di Kaltim terus bertambah. Jumlahnya pun lebih banyak bila dibandingkan dengan kasus kematian. Itu sebab warga diminta tak panik sebab peluang sembuh selalu ada.
“Ada 34 pasien sembuh dari total 218 pasien positif COVID-19,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak saat dikonfirmasi pada Senin (11/5) siang.
1. Persentase sembuh dari virus corona lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian
Jika dipersentasekan, kata dia, maka dari total kasus positif virus corona di Kaltim, jumlah pasien sembuh itu ada 15,5 persen. Angka tersebut tak sedikit, tetapi tidak juga banyak.
Namun, dengan nilai itu setidaknya memberikan gambaran bagi warga. Dan jika disandingkan dengan angka kematian, jumlahnya sangat kecil. Tak sampai 1 persen karena hingga saat ini terhitung hanya ada dua pasien tutup usia karena virus corona.
“Peluang sembuh memang selalu ada, asalkan tak ada penyakit penyerta,” terangnya.
Baca Juga: Rapid Test Reaktif, Warga PPU Dimakamkan dengan Protokol COVID-19
2. Pasien sembuh paling banyak berasal dari Balikpapan
Lebih lanjut dia menyatakan, dari 9 kabupaten/kota yang terjangkit virus corona selain Mahakam Ulu, pasien sembuh paling banyak dari Balikpapan.
Jumlah pasien sembuh di Balikpapan ada 16 orang. Maklum saja, daerah ini juga banyak merawat pasien positif yakni 43 kasus.
Selanjutnya, diikuti Samarinda 7 pasien, lalu Penajam Paser Utara dan Kutai Timur, masing-masing 3 kasus, kemudian Kutai Kartanegara serta Bontang juga masing-masing 2 pasien. Terakhir dari Kutai Barat dengan 1 pasien sembuh.
“Tersisa Berau lalu Paser yang belum ada riwayat pasien sembuh. Kita doakan pasien lain segera menyusul,” imbuhnya.
3. Hipertensi jadi penyebab terbanyak kematian PDP COVID-19 di Kaltim
Bicara mengenai angka kematian, pelaksana tugas kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim ini juga mengingatkan soal pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 yang meninggal dunia.
Sebagian besar dikarenakan penyakit penyerta atau komorbid bukan karena corona. Hal tersebut memang menjadi masalah. Saat ini angka kematian PDP ada 19 orang. Sebagian besar dari mereka ketika masuk rumah sakit sudah dikuti sakit tertentu.
“Paling banyak hipertensi ada 7 kasus, kemudian neurologi akut ada 4 kejadian, ginjal ada 2 kasus dan penyakit lainnya,” tambahnya.
4. Warga diminta tak panik hadapi virus corona
Dia menambahkan, warga tak perlu panik dengan pandemik Covid-19. Sebab bila anjuran pemerintah diikuti maka rantai penyebaran virus corona ini bisa diputus. Misal dengan menghindari kerumunan, pakai masker saat berada di luar rumah, selalu menjaga kesehatan dengan olahraga teratur serta mengonsumsi vitamin.
"Tak lupa juga selalu cuci tangan usai beraktivitas," pungkasnya.
Baca Juga: Hasil Rapid Test Reaktif, 3 Penumpang di Balikpapan Batal Berangkat