Kasus Positif COVID-19 Terus Meroket, Wagub Kaltim: Ini Bukan Prestasi

Kaltim tembus urutan delapan nasional kasus corona terbanyak

Samarinda, IDN Times – Kurang 300 lagi angka positif virus corona atau COVID-19 di Kaltim menembus 10 ribu kasus. Gegara ini pula, Benua Etam meroket ke urutan delapan provinsi terbanyak kasus corona. Dan penambahan tersebut belum berhenti. Pada Selasa, 6 Oktober 2020, Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim mengumumkan penambahan pasien terkonfirmasi sebanyak 200 orang. Terdiri dari Kutai Barat 8 kasus, Kutai Kartanegara 30 kasus, Kutai Timur 23 kasus, Balikpapan 36 kasus, Bontang 19 kasus, dan Samarinda 84 kasus.

"Ini bukanlah prestasi. Justru makin waspada, sebab kita sudah masuk peringkat kedelapan nasional. Ini harus menjadi perhatian bersama,” kata Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim saat memimpin rapat koordinasi Penanganan COVID-19 Kaltim di Ruang Tepian I Kantor Gubernur, Selasa (6/10/2020).

1. Tingginya kasus COVID-19 di Kaltim menjadi tanggung jawab bersama

Kasus Positif COVID-19 Terus Meroket, Wagub Kaltim: Ini Bukan PrestasiWakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi (IDN Times/Yuda Almerio)

Dengan penambahan tersebut, kasus akumulatif positif corona di Kaltim per Selasa ini telah mencapai 9.763 orang. Dengan rasio 262,3 kasus per 100 ribu penduduk. Sementara pasien sembuh dilaporkan bertambah 151 orang. Meliputi 59 kasus dari Kutai Kartanegara, Kutai Timur 19 kasus, Mahakam Ulu 3 kasus, Paser 3 kasus, Balikpapan 39 kasus, Bontang 4 kasus, dan Samarinda 24 kasus. Menambah jumlah kesembuhan di Kaltim menjadi 6690. Atau 68,5 persen dari total kasus terkonfirmasi.

Sedangkan penambahan pasien meninggal dunia dilaporkan sebanyak 3 kasus. Berasal dari Kutai Kartanegara 1 kasus dan Samarinda 2 kasus. Total kematian dari kasus covid-19 di Kaltim telah berjumlah 379 orang atau tingkat kematian 3,9 persen. Menyisakan 2.694 kasus positif masih dalam perawatan atau menjalani isolasi mandiri.

“Tingginya kasus COVID-19 di Kaltim perlu menjadi tanggung jawab bersama. Bukan hanya pemerintah atau instansi tertentu. Mengingat pencegahan sebaran virus ini juga mesti dilakukan mulai dari diri masing-masing,” tegasnya.

Baca Juga: Ponpes Al-Banjari PPU Akui Hanya Tujuh Santri Positif COVID-19

2. Kasus terus melonjak, Pemprov Kaltim berencana bangun posko bersama penanganan COVID-19

Kasus Positif COVID-19 Terus Meroket, Wagub Kaltim: Ini Bukan PrestasiPetugas mengecek proses swab test yang baru dilakukan dari seorang tenaga medis. IDN Times/Candra Irawan

Sebagai langkah pencegahan dan penanganan covid-19 di daerah, di Kaltim direncanakan berdiri posko bersama penanganan COVID-19 yang representatif. Didukung Pemprov Kaltim, khususnya Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wagub Hadi Mulyadi. Posko tersebut diperuntukkan pusat informasi perkembangan wabah corona di Kaltim. Memaksimalkan koordinasi tim Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim.

"Jadi, apa yang menjadi permasalahan dan harus cepat diselesaikan, tim di posko segera menindaklanjuti. Selain itu, tempat koordinasi pendataan kasus di kabupaten dan kota sehingga segera dilaporkan ke Posko COVID-19 Pusat," terangnya.

3. Tegas terapkan protokol kesehatan jadi kunci putus rantai penyebaran wabah corona

Kasus Positif COVID-19 Terus Meroket, Wagub Kaltim: Ini Bukan PrestasiInfografis Gerakan 3M (IDN Times/Ryann Rezza Ardiansyah)

Politisi Partai Gelora Kaltim ini pun menambahkan, ingat selalu untuk menerapkan protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran virus corona. Paling utama ada tiga, pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Dan tak lupa dalam prosesnya selalu jaga kesehatan.

“Mari jaga diri dan sesama,” pungkasnya.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Astaga! Ruang Terbuka Hijau di Samarinda Ternyata Cuma 5 Persen

Topik:

  • Anjas Pratama

Berita Terkini Lainnya