Longsor Samarinda Seberang, Pemerintah Minta Pihak Swasta Ambil Bagian
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times –Akses penghubung dua kecamatan di Samarinda Seberang persisnya Jalan Pattimura, Kelurahan Mangkupalas sempat terputus. Gegara itu warga di Kecamatan Palaran tak bisa menuju Kecamatan Samarinda Seberang. Begitu pun sebaliknya. Hanya ini satu-satunya rute yang menghubungkan dua kecamatan tersebut.
“Apa yang jadi alasan, kok bisa longsor dalam sebulan tak dituntaskan,” ujar Anhar, anggota Komisi III DPRD Samarinda saat dikonfirmasi pada Rabu (16/9/2020) sore.
1. Dewan sebut kinerja pemerintah sangat lambat atasi longsor Samarinda Seberang
Dia menerangkan, sebelum tanah longsor memutus dua kecamatan tersebut pada 3 September 2020 lalu, sebulan sebelumnya tanah sudah menutup satu jalur. Meski demikian warga tetap bisa melintas. Politikus PDI-Perjuangan itu pun kesal sebab persoalan longsor ini terkesan berlarut-larut. Akibat ini pula sejumlah warga nekat melintas di bawah Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II menuju Samarinda Seberang atau sebaliknya dari Palaran.
“Kinerja pemerintah sangat lamban, karena itu perlu ada bantuan dari semua pihak termasuk swasta untuk percepatan penanganan. Memang harus kerja sama,” imbuhnya.
2. Tiga perusahaan swasta sudah ikut bantu tangani longsor Samarinda Seberang
Terpisah, Asisten II Pemkot Samarinda Nina Endang Rahayu menyatakan hal senada, dalam kondisi bencana alam seperti ini semua elemen masyarakat harus kerja sama. Jadi tak hanya pemerintah sendiri yang kerja. Keterlibatan pihak swasta atau perusahaan juga diperlukan dalam pembangunan daerah.
“Kali ini hanya ada tiga perusahaan yang datang. Saya berharap ke depannya semua bisa ambil bagian,” bebernya.
3. Kendala selama ini adalah minimnya alat berat
Baca Juga: Aktivitas Pertambangan Jadi Biang Kerok Longsor di Samarinda Seberang
Baca Juga: Bencana Banjir dan Tanah Longsor Menerjang Kota Balikpapan
Syukurnya perusahaan yang hadir tak ambil pusing dan menyanggupi permintaan pemerintah. Menurunkan alat berat kemudian membantu tim gabungan yang selama ini telah bekerja di lokasi tanah longsor.
“Selama ini kendalanya di alat berat, jadi nanti dikoordinasikan lagi perusahaan yang hendak membantu untuk penanganan,” pungkasnya.