Terpilih Lagi, Ini Harapan Millennial Kaltim untuk Presiden Jokowi 

Pak Jokowi harus gerak cepat merespons persoalan

Samarinda, IDN Times - Masyarakat Indonesia menaruh harapan besar dengan  Joko "Jokowi" Widodo sebagai presiden. Untuk kedua kalinya mantan gubernur DKI Jakarta itu akan memimpin Indonesia bersama wakil barunya, Ma'ruf Amin. Keduanya akan dilantik hari ini, Ahad (20/10) di Gedung MPR RI.

Walau demikian, evaluasi kinerja selama lima tahun memerintah menjadi topik hangat semua elemen termasuk millennial. Maklum lima tahun berikutnya Jokowi-Ma'ruf bakal memimpin Nusantara, sehingga besar harapan warga keduanya memerintah dengan bijak. Kira-kira bagaimana tanggapan millennial Kaltim mengenai pasangan presiden dan wakil presiden ini?

1. Jokowi seakan berubah dalam menyikapi masalah

Terpilih Lagi, Ini Harapan Millennial Kaltim untuk Presiden Jokowi ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Hansel Jastissio Samosir mengatakan, selama lima tahun memerintah Indonesia untuk periode pertama pada 2014 lalu, Jokowi adalah presiden pilihan rakyat. Saat itu Jokowi dianggap mewakili rakyat dengan kebijakannya bersama Jusuf Kalla sebagai wakil presiden. Menurut pemuda asal Kutai Kartanegara ini, pemerintahan Jokowi punya era yang berbeda dari pemimpin sebelumnya. "Paling tampak adalah membangun infrastruktur di Papua," katanya. 

Walau usianya masih 18 tahun, Hansel menuturkan ada yang berbeda dari Jokowi mendekati akhir kepemimpinannya di periode pertama. Misalnya saja, saat menolak terhadap revisi UU KPK dari mahasiswa dan sejumlah akademisi, memang tak bisa memaksa Jokowi mengeluarkan peraturan presiden pengganti UU. Dia pun memaklumi hal tersebut, sebab Jokowi adalah orang nomor satu di Indonesia dengan segudang otoritas.

"Tapi setidaknya dengarkan warga yang berteriak," katanya lagi. Hansel pun berharap lima tahun berikutnya Jokowi bisa memimpin dengan bijak.

Baca Juga: Bersatu itu Keren, Tema Pelantikan Presiden Periode 2019-2024

2. Jokowi tak lagi kalem

Terpilih Lagi, Ini Harapan Millennial Kaltim untuk Presiden Jokowi IDN Times/Arief Rahmat

Senada dengan Hansel, millennial asal Balikpapan bernama Bintang Panusunan Siahaan mengatakan cara Jokowi memang berubah. Seiring berganti tahun masa kepemimpinan, dia tak lagi begitu mempertimbangkan aspirasi masyarakat atau lagi merespons kondisi yang diinginkan masyarakat.

Namun itu tak menjadi soal, sebab menurutnya pemerintahan Jokowi sejak awal kali menjabat sangat baik. Jadi banyak yang jatuh hati dan percaya kepada Jokowi, makanya dia terpilih lagi. Tapi ingat masuk periode kedua banyak yang harus dibenahi. Terutama urusan pembangunan ekonomi.

"Hilirisasi industri asing di Indonesia, dengan demikian lapangan pekerjaan terbuka. Namun harus adil saat mempekerjakan tenaga asing (nonlokal) dan lokal, harus dengan perekrutan yang jelas," harap pegawai swasta ini.

Dia menambahkan, lima tahun berikutnya setidaknya Jokowi membayar lunas semua utang pembangunan yang belum selesai. Sebab, daerah yang terisolasi di Indonesia ada banyak. Bukan tak mungkin setiap kawasan pedalaman itu memerlukan bantuan infrastruktur.

3. Jokowi juga punya kekurangan dan kelebihan

Terpilih Lagi, Ini Harapan Millennial Kaltim untuk Presiden Jokowi IDN Times/Arief Rahmat

Pemusik asal Samarinda, Hendy Afriandy menerangkan, bila bicara soal kinerja pemerintah, dia pikir setiap masa, setiap periode, selalu punya titik kekurangan dan kelebihan masing-masing termasuk era Jokowi memerintah.

Saat ini, menurutnya, harus melihat dari berbagai sudut. Secara makro dan mikro tentu saja akan berbeda dan bisa saja kontradiksi. "Tapi kalau boleh berpendapat, Jokowi cukup berhasil dari segi Infrastruktur, meski secara kekuatan politik sedikit kurang stabil," tegasnya.

Lalu bagaimana pandangan kamu pemerintahan Jokowi lima tahun mendatang?

Bicara soal bangsa, kata dia, pasti banyak yang harus dipikirkan, banyak yang dipertimbangkan secara matang. Dalam lima tahun mendatang dia ingin segala sesuatu yang belum tuntas periode selanjutnya bisa dilanjutkan terutama infrastruktur. Sebagai warga, dirinya enggan berpangku tangan. Tentu bila pemimpin salah jalan, sebagai warga negara yang baik harus mengingatkan lewat kritik yang bermartabat.

"Enggak ada pemimpin yang sempurna, makanya harus kita kawal bersama," sebut pemuda 24 tahun ini. Kemudian dia juga menambahkan, pemimpin itu harus berdaulat saat menjabat. Berdaulat ialah menjadi figur yang mengedepankan kepentingan rakyat di atas segala-galanya.

"Baik itu ideologi parpol, golongan, atau segala macam kepentingan lain."

4. Jokowi harus gerak cepat merespons persoalan

Terpilih Lagi, Ini Harapan Millennial Kaltim untuk Presiden Jokowi IDN Times/Arief Rahmat

Penyiar radio lokal, Arya Nugeraha mengaku pemerintahan Jokowi lima tahun sudah baik. Seperti yang dikatakan sebelumnya bila mantan wali kota Solo itu banyak melakukan penataan dalam bidang infrastruktur lewat program nawacita.

Banyak daerah baru terbuka karena peningkatan pembangunan. Misalnya saja Papua, daerah itu sebelumnya jauh dari peningkatan infrastruktur namun era Jokowi itu membuka semuanya.

"Boleh jadi tahap selanjutnya dengan infrastruktur tersebut, sektor lain bisa terbuka seperti kesehatan, pendidikan dan pemerataan ekonomi," terangnya.

Namun Arya juga tak menampik, bila masa periode pertama Jokowi membawa harapan baru bagi warga Indonesia lewat gaya kepemimpinannya namun belakangan itu berubah. Jokowi tak lagi gerak cepat (gercep) menanggapi persoalan, bahkan cenderung lempar bola panas. Paling mudah adalah revisi UU KPK. Padahal warganya sudah teriak ke jalan, bahkan itu tak melibatkan Jakarta saya tapi nyaris seluruh kabupaten/kota di Indonesia. "Bila demikian ada yang salah kan? Seharusnya pemerintah lebih peka," tuturnya.

5. Jokowi tak boleh lupa dengan warga yang memberikan amanat

Terpilih Lagi, Ini Harapan Millennial Kaltim untuk Presiden Jokowi Instagram/@jokowi

Selanjutnya, ialah Hizkiadven. Dia berpendapat bila Jokowi memang banyak membawa perubahan selain infrastruktur. Hal lain ialah pemindahan ibu kota negara. Pemindahan IKN itu adalah hal yang tak bisa dicapai pemimpin sebelumnya dan harus diakui era Jokowi bisa menunaikan itu.

Namun perlu diingat, jangan sampai pemindahan ini hanya isu semata, sebab warga Kaltim juga rindu dengan pemerataan pembangunan. 

"Hilirisasi industri diperlukan di Kaltim untuk membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan ibu kota pindah keran itu akan terbuka," terangnya.

Hizki, sapaan karibnya, menambahkan bila memerintah lagi. Jokowi tak boleh lupa dengan amanat warga yang menaruh harapan kembali dengan dirinya. Lima tahun itu memang singkat, namun pembangunan atau rencana sebelumnya yang sempat tertunda bisa dilanjutkan kembali. Dalam prosesnya masyarakat perlu mengawasi.

"Kritik itu perlu untuk saling mengingatkan dan membangun negara kita menjadi lebih baik," pungkasnya.

Baca Juga: 4 Alasan Pelantikan Presiden Hari Ini Diprediksi Berjalan Aman 

Topik:

  • Mela Hapsari

Berita Terkini Lainnya