TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ancaman Katak Panah Emas Beracun, Dapat Membunuh 10 Orang!

Si katak kecil dengan racun mematikan

Ilustrasi katak panah emas beracun (flickr.com/Brian Gratwick)

Samarinda, IDN Times - Pernahkah kamu mendengar tentang katak yang memiliki racun cukup mematikan untuk membunuh sepuluh orang dewasa hanya dengan satu individu? Katak panah emas beracun, atau phyllobates terribilis, mungkin tidak sebesar atau sepopuler hewan-hewan lainnya, tapi kemampuan uniknya membuatnya layak mendapatkan perhatian.

Dengan racun yang sangat mematikan dan warna yang mencolok, katak ini punya cara-cara menarik untuk bertahan hidup di alam liar. Nah, berikut adalah lima kemampuan unik dari katak panah emas beracun!

1. Memiliki racun mematikan yang sangat berbahaya

Racun mematikan katak panah emas beracun, dikenal sebagai batrachotoxin, sangat kuat hingga bisa membunuh sepuluh orang dewasa hanya dengan satu katak. Penggunaan racun ini juga tercatat dalam budaya suku Emberá di Kolombia yang melapisi ujung panah mereka dengan racun tersebut saat berburu.

Batrachotoxin bekerja dengan mengganggu fungsi saraf, yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian dalam waktu singkat. Uniknya, katak ini tidak mengembangkan racun saat dibesarkan di penangkaran karena racun mereka berasal dari makanan alami seperti semut dan serangga beralkaloid beracun yang mereka konsumsi di habitat asli.

2. Menggunakan warna cerah sebagai peringatan bagi predator

Warna cerah pada tubuh katak ini bukan hanya untuk gaya, lho! Warna kuning, oranye, atau hijau pucat pada kulitnya berfungsi sebagai peringatan bagi predator bahwa hewan ini sangat beracun. Ini adalah contoh dari aposematic coloration, di mana warna mencolok digunakan untuk menghindari predator.

Dengan warna yang mencolok, katak ini mengirimkan sinyal kuat kepada predator bahwa mereka bukanlah mangsa yang mudah. Strategi ini sangat efektif, karena predator yang pernah mencoba memangsa katak ini biasanya akan mengingat pengalaman buruk tersebut dan menghindari katak berwarna cerah di masa depan.

Baca Juga: 750 Personel Gabungan untuk Pengamanan RI 1 di Samarinda 

3. Tidak mengembangkan racun jika dibudidayakan di penangkaran

Menariknya, katak ini tidak mengembangkan racun jika dibesarkan di penangkaran. Racun mereka berasal dari makanan alami mereka di habitat asli, seperti semut dan serangga lainnya yang mengandung alkaloid beracun. Jadi, jika kamu memelihara katak ini di rumah dengan asupan makanan yang berbeda, mereka tidak akan beracun.

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya lingkungan alami bagi perkembangan racun pada katak ini. Penelitian lebih lanjut tentang asupan makanan dan lingkungan katak ini bisa memberikan wawasan baru tentang bagaimana racun berkembang dan bagaimana kita bisa memanfaatkannya untuk tujuan medis.

4. Memiliki habitat yang sangat terbatas di dunia

Hutan hujan di pesisir Pasifik Kolombia menjadi satu-satunya rumah bagi katak panah emas beracun. Terbatasnya habitat ini membuat mereka rentan terhadap ancaman seperti deforestasi. Karena itu, konservasi habitat alami sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup spesies ini.

Lingkungan yang ideal untuk katak ini melibatkan curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang sangat tinggi. Namun, aktivitas manusia seperti penebangan hutan dan perubahan iklim mengancam keberadaan habitat mereka. Oleh karena itu, upaya konservasi menjadi semakin krusial untuk melindungi spesies ini.

Verified Writer

Sineas Dadakan

Penggiat sinema dan alam

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya