TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ruppell's Vulture, Burung Hering yang Mengagumkan dan Terancam Punah

Burung bangkai yang setia pada pasangannya

Ruppell's vulture (commons.m.wikimedia.org/Lip Kee)

Samarinda, IDN Times - Ruppell's vulture, atau griffon Ruppell, adalah burung hering besar yang ditemukan di Afrika. Berasal dari famili Accipitridae, burung ini memiliki nama ilmiah Gyps rueppelli. Dengan panjang tubuh antara 85 hingga 103 sentimeter, berat 6,4 hingga 9 kilogram, dan lebar sayap mencapai 2,3 hingga 2,6 meter, burung ini mampu terbang dengan kecepatan hingga 35 kilometer per jam. Baik betina maupun jantan memiliki penampilan yang serupa.

Ciri fisik Ruppell's vulture mencakup bintik cokelat atau bulu hitam di tubuhnya, serta perut bagian bawah yang berwarna cokelat keputihan. Kepala dan lehernya ditutupi oleh bulu putih tipis, sementara bagian kepala tidak berbulu—adaptasi yang penting, mengingat mereka sering memasukkan kepala ke dalam bangkai saat makan. Meskipun masih sedikit informasi yang tersedia tentang spesies ini, beberapa fakta berikut dapat menjelaskan gaya hidupnya di alam liar.

1. Wilayah penyebaran ruppell's vulture

Ruppell's vulture dapat ditemukan di Senegal, Gambia, dan Mali di bagian barat, hingga Sudan, Sudan Selatan, dan Ethiopia di bagian timur. Mereka juga menghuni sabana di Kenya, Tanzania, dan Mozambique.

Menurut Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute, burung ini biasanya bersarang di permukaan tebing, sehingga sering dijumpai di daerah pegunungan, serta di hutan dan padang rumput saat mencari makanan.

2. Berspesialis memakan bangkai

Sebagai pemakan bangkai, Ruppell's vulture menghabiskan waktu sekitar enam jam setiap hari terbang di ketinggian untuk mencari makanan. Burung ini memiliki penglihatan yang tajam dan berspesialisasi dalam mendeteksi bangkai.

Berbeda dengan anggapan umum, mereka tidak sepenuhnya bergantung pada mangsa yang dibunuh oleh pemangsa besar. Meskipun mereka terkadang memakan sisa makanan singa, sebagian besar makanannya berasal dari hewan yang mati karena usia tua, penyakit, atau kelahiran yang gagal.

Baca Juga: Panduan Lengkap, Toko Bahan Kue Terbaik di Samarinda

3. Telah beradaptasi memakan bangkai

Ruppell's vulture memiliki kemampuan untuk mengonsumsi daging busuk, bahkan yang mengandung bakteri berbahaya seperti antraks, botulisme, dan kolera. Dengan perut yang sangat asam, mereka mampu menghancurkan bakteri tersebut.

Para ilmuwan percaya bahwa burung ini juga mengembangkan kekebalan terhadap beberapa jenis bakteri, menurut laporan dari The Peregrine Fund.

4. Bisa terbang mencapai ketinggian 10.973 meter di atas permukaan laut.

Burung ini dikenal karena kemampuan terbangnya yang luar biasa, bahkan telah terbang pada ketinggian lebih dari 10.973 meter di atas permukaan laut. Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk terbang efisien meskipun dalam kondisi tekanan dan ketersediaan oksigen yang rendah.

5. Sistem perkawinan ruppell's vulture

Ruppell's vulture bersifat monogami, membentuk ikatan seumur hidup dengan pasangan mereka. Untuk memperkuat ikatan, mereka sering terbang bersama dan berputar-putar di sekitar tebing. Burung-burung ini juga membentuk koloni kawin yang bisa mencapai 1.000 pasangan.

Dalam membangun sarang, betina kerap mencuri ranting dari sarang lain. Proses pengeraman telurnya memerlukan waktu sekitar 55 hari, di mana jantan dan betina bergantian mengerami. Anak burung akan dirawat bersama hingga berusia sekitar 150 hari, meskipun mereka tetap bergantung pada orang tuanya hingga musim kawin berikutnya.

Meskipun Ruppell's vulture memiliki banyak adaptasi khusus dan mampu terbang sangat tinggi, spesies ini kini diklasifikasikan sebagai Critically Endangered oleh IUCN. Populasi total burung dewasa diperkirakan hanya sekitar 22.000 ekor, dan tren populasinya terus mengalami penurunan. Upaya konservasi yang serius diperlukan untuk melindungi spesies yang mengagumkan ini agar tidak punah.

 

Baca Juga: 4 Fakta Menarik Sarung Tenun Samarinda, Warnanya Ceria

Verified Writer

Nur Aulia Safira

Grow in silence

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya