2. Apa yang dimakannya?

Aldabra giant tortoise (commons.m.wikimedia.org/Medium69)

Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, aldabra giant tortoise adalah herbivora yang menghabiskan sebagian besar waktunya mencari makan di lingkungan dengan tumbuhan yang baik. Mereka berada di tempat yang disebut sebagai 'tortoise turf' yang memiliki lebih dari 20 jenis tumbuhan dan rumput untuk dimakan oleh reptil. Spesies ini mengonsumsi dedaunan, beri, buah-buahan dan kacang-kacangan.

Aldabra giant tortoise menggunakan kaki belakangnya untuk meraih makanan yang sedikit lebih tinggi. Sayangnya, masuknya berbagai hewan peliharaan di habitatnya membuat persaingan untuk mekanan jadi lebih ketat.

Baca Juga: Panduan Lengkap, Toko Bahan Kue Terbaik di Samarinda

3. Mereka adalah krepuskular

Aldabra giant tortoise (commons.m.wikimedia.org/Anil Oztas)

Sebagai hewan krepuskular, aldabra giant tortoise lebih aktif saat fajar dan petang. Mereka menghabiskan sisa harinya berada di liang atau rawa agar tetap sejuk. Spesies ini juga menggali kubangan, bersembunyi di bawah pohon rindang atau gua-gua kecil. Jika hari terlalu terik, kura-kura ini akan membenamkan dirinya di kolam agar tetap sejuk.

Saat beristirahat, aldabra giant tortoise akan berbaring dengan bagian bawah cangkangnya yang menempel di tanah. Anggota badan kepalanya sedikit ditarik ke dalam. Kamu bisa menemukannya sendirian atau berkumpul dalam kelompok di daerah yang sumber makanannya banyak.

4. Tidur selama 19 jam

Aldabra giant tortoise (commons.m.wikimedia.org/Yulia Kolosova)

Perilaku unik dari aldabra giant tortoise lainnya adalah berkubang dalam lumpur untuk melindungi dirinya dari nyamuk. Melansir Smithsonian's National Zoo and Conservation Biology Institute, mereka akan tidur rata-rata 18 jam dalam periode 24 jam. Akan tetapi, angka tersebut cenderung bervariasi antar individu.

Oh iya, kamu perlu tahu bahwa aldabra giant tortoise merupakan salah satu spesies kura-kura yang sosial. Jantan akan bertarung untuk wilayah dan hak kawin. Mereka juga melakukan perpindahan musiman secara lokal saat musim kemarau. Ketika hujan pertama terjadi, kura-kura ini bermigrasi ke padang rumput terbuka dan semak belukar pesisir.

5. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Aldabra giant tortoise (commons.m.wikimedia.org/Diego Delso)

Tidak banyak informasi mengenai cara berkomunikasi aldabra giant tortoise. Satu-satunya perilaku sosial non-seksual yang diamati adalah saat mengendus. Seekor kura-kura mendekati satu sama lain, berbaring dan menggosokkan hidungnya ke kepala atau leher kura-kura lain. Perilaku itu berlangsung selama beberapa menit, tapi tidak ada penjelasan mengenai tujuannya, dilansir Animal Diversity.

6. Sistem perkawinan aldabra giant tortoise

Aldabra giant tortoise (commons.m.wikimedia.org/Rufus46)

Sistem perkawinan aldabra giant tortoise sepertinya adalah poligami, jantan dan betina punya banyak pasangan kawin. Salah satu kriteria untuk memilih pasangan adalah ukurannya, jantan dengan karapas yang panjangnya 50 sentimeter atau lebih hanya mencari mencari pasangan dengan panjang 45--65 sentimeter. Musim kawinnya terjadi dari bulan Februari hingga Mei.

Betina menempatkan 4--14 telur di sarang dangkal kering. Masa inkubasinya tergantung pada suhu di lingkungannya. Itu berlangsung selama 110 hari di suhu hangat dan 250 hari di suhu dingin. Anak-anaknya muncul ke permukaan setelah menetas antara bulan Oktober dan Desember. Mereka baru mencapai usia dewasa di tahun ke-20 dan 30 kehidupannya.

Aldabra giant tortoise ternyata lebih aktif saat fajar dan petang. Lalu menghabiskan harinya dengan berkubang dalam lumpur untuk tetap sejuk. Sayangnya, mereka diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN dan total populasinya lebih dari 100.000 individu.

Baca Juga: 6 Tempat Ngopi Nyaman di Samarinda yang Wajib Dikunjungi