Mengenal JATO: Mesin Jet Tambahan untuk Bantu Pesawat Lepas Landas

Alat avionik ini mempercepat proses tinggal landas pesawat

Balikpapan, IDN Times - Lepas Landas Dibantu Jet (JATO) merupakan sebuah penamaan yang merujuk kepada sejumlah tabung kecil yang digunakan oleh pesawat untuk lepas landas. Ketika diaktifkan, tabung-tabung tersebut akan memberikan gaya dorong tambahan untuk mempercepat proses mengudara. Kendati demikian, tidak ada mesin jet yang terlibat dalam penggunaan JATO.

Mengacu pada We Are The Mighty, alat avionik tambahan ini memanfaatkan propulsi roket berbahan bakar padat, dan bukan jet. Oleh karena itu JATO juga dikenal sebagai Lepas Landas Dibantu Roket (RATO). Di lain sisi, Angkatan Udara (AU) Kerajaan Inggris memiliki penamaannya sendiri, yaitu Alat Lepas Landas Dibantu Roket (RATOG).

1. Mekanismenya simpel

Mengenal JATO: Mesin Jet Tambahan untuk Bantu Pesawat Lepas LandasUnit JATO yang sedang dalam pemeriksaan peneliti. (commons.wikimedia.org/NASA/Fred Lingelbach)

Penelitian, penggunaan, dan pengembangan yang memakan waktu berkepanjangan merupakan latar belakang hadirnya JATO. Eksperimen penggunaan roket untuk "meluncurkan" pesawat ke udara telah dilakukan sejak 1920-an oleh Jerman. AU Kerajaan Inggris dan AU Jerman merupakan pengguna pertama alat bantu ini.

Mekanisme dasarnya tidaklah sulit. JATO akan diaktifkan ketika pesawat sedang berpacu di landasan untuk mengudara. Umumnya, alat ini akan berfungsi ketika pesawat sudah mencapai kecepatan tertentu. Tenaga dari tabung-tabung roket JATO akan habis beberapa waktu setelah pesawat sukses mengudara.

JATO mampu memotong durasi untuk pesawat lepas landas hingga hampir 60 persen. Penggunaan JATO sangat bermanfaat ketika situasi perang, misalnya di saat lapangan terbang telah dibom dan landasan pacu penuh dengan lubang. Tabung roket ini juga dimanfaatkan oleh pesawat yang sarat akan muatan.

Mengutip Smithsonian Magazine, Amerika Serikat (AS) berhasil melaksanakan penerbangan pertama pesawat yang dibantu oleh JATO pada 1941. Keberhasilan tersebut diwakili oleh pesawat ERCO Ercoupe yang tinggal landas dari Pangkalan Udara Cadangan March yang terletak di California. Melansir Lofted Aero, Ercoupe diiklankan sebagai pesawat yang paling aman sedunia.

2. Menjadi legenda urban di Arizona

Mengenal JATO: Mesin Jet Tambahan untuk Bantu Pesawat Lepas LandasPenggunaan JATO oleh pesawat tempur AU AS, Vought F4U Corsair. (commons.wikimedia.org/Signal Corps Archive)

JATO sempat menjadi salah satu cerita legenda urban yang terkenal di Arizona, AS. Ceritanya bahkan menjadi pemenang Penghargaan Darwin 1995. Bagi yang belum tahu, legenda urban atau yang akrab disebut sebagai urban legend adalah cerita tentang kejadian yang tidak biasa atau lucu yang diyakini oleh banyak orang sebagai sesuatu yang nyata, padahal pada kenyataannya tidak, sebagaimana dijelaskan oleh Encyclopedia Britannica.

Cerita legenda urban tentang JATO bermula di kala terdapat tumpukan puing membara yang tertanam di tembok sebuah tebing, dekat dengan jalan raya. Puing-puing itu ditemukan oleh petugas Patroli Jalan Raya Arizona. Setelah diteliti lebih lanjut, puing-puing tersebut ternyata adalah pecahan sebuah mobil yang mengalami kecelakaan.

Situs resmi Darwin Awards menjelaskan, bahwa kronologinya berawal ketika seorang mantan prajurit Sersan AU AS mendapatkan satu unit JATO, entah bagaimana caranya. Ia kemudian pergi ke jalan raya panjang nan lurus yang ada di wilayah gurun Arizona dan menempelkan unit JATO itu di mobil Chevrolet Impala edisi 1967 miliknya. Mantan Sersan itu kemudian memacu mobilnya dan menyalakan tabung roket JATO yang berhasil diperoleh.

Saking kencangnya tenaga yang dihasilkan, mobil yang dikendarai pria tersebut mencapai kecepatan antara 402 hingga 482 km/jam. Ketika menginjak rem, ban mobil pecah dan membuat kendaraan itu melambung ke udara. Mobil kemudian menghantam tebing di ketinggian 38,1 meter dan menghasilkan kawah buatan sedalam hampir 1 meter.

Sebagian besar tubuh pengemudi tidak berhasil ditemukan. Hanya bagian-bagian kecil tulang, gigi, dan rambut dari jenazah sang mantan Sersan yang berhasil diamankan. Beberapa pecahan kuku serta tulang diekstraksi dari serpihan yang diduga ialah bagian dari setir kemudi.

Baca Juga: Tujuh Pantai Estetik nan Cantik untuk Healing di Balikpapan

3. Kisahnya telah dikonfirmasi palsu

Mengenal JATO: Mesin Jet Tambahan untuk Bantu Pesawat Lepas LandasKru uji terbang dalam sebuah eksperimen JATO. (commons.wikimedia.org/NASA/JPL)

Penghargaan Darwin untuk kisah mantan prajurit AU AS yang berpangkat Sersan tersebut diklaim ialah Penghargaan Darwin yang paling populer sepanjang masa. Namun, kisah itu kemudian dibantah oleh Departemen Keamanan Publik Arizona. Hasilnya, keabsahan kisah tersebut bergeser menjadi sebuah cerita legenda urban seperti yang kita pahami bersama. Petugas Bob Stein menjelaskan bahwa meskipun cerita itu telah dikonfirmasi palsu, ia masih menerima sekitar lima kali panggilan telepon dalam sebulan dari orang-orang yang ingin tahu apakah cerita itu benar-benar terjadi.

Berbicara Penghargaan Darwin, program tersebut adalah sebuah agenda penghargaan yang dimulai pada pertengahan 1980-an. Diskusi di sebuah forum daring merupakan awal mula kehadiran program itu. Penghargaan Darwin memberikan pengakuan kepada individu yang telah berkontribusi terhadap evolusi manusia dengan cara menewaskan dirinya sendiri.

4. JATO semakin populer berkat Blue Angels

Mengenal JATO: Mesin Jet Tambahan untuk Bantu Pesawat Lepas LandasDemonstrasi JATO oleh Albert Gendut. (commons.wikimedia.org/Scott Taylor)

We Are The Mighty menyebutkan bahwa pengguna paling menonjol JATO ialah Albert Gendut. Albert Gendut atau Fat Albert merupakan nama dari pesawat pengangkut perlengkapan dan peralatan milik tim aerobatik Angkatan Laut (AL) AS, Blue Angels. Pesawat yang digunakan adalah C-130 Hercules varian T yang dikembangkan oleh Lockheed Martin.

Badan Albert Gendut secara khusus dipasang delapan tabung roket JATO. Setiap tabung menambah daya dorong sekitar 453 kilogram. Dengan tambahan tenaga sebanyak kurang lebih 3,6 ton, C-130T Albert Gendut dapat mengudara dengan cepat.

Diberitakan Avgeekery.com, Albert Gendut akan lepas landas dengan didorong JATO sebelum penampilan utama Blue Angels. Albert Gendut telah mengudara dibantu alat avionik tambahan itu sejak 1975. Walau begitu, penggunaannya sangat terbatas.

Dengan dukungan JATO, Albert Gendut bisa menukik ke atas hingga 45 derajat. Sebagai perbandingan, pesawat Hercules normal biasanya tinggal landas dengan sudut pendakian hanya sekitar 10-15 derajat. Namun karena pasokan roket JATO era perang Vietnam telah habis, Albert Gendut kini sudah tidak lagi mengudara dengan dorongan propulsi JATO. Penerbangan terakhir Albert Gendut yang dibantu oleh JATO adalah pada 2009 di Pensacola, Florida.

5. JATO sudah tidak begitu diandalkan

Mengenal JATO: Mesin Jet Tambahan untuk Bantu Pesawat Lepas LandasSebuah Douglas A-4C Skyhawk tinggal landas dibantu dua tabung JATO. (commons.wikimedia.org/U.S. Navy)

Selain berguna membantu pesawat yang penuh dengan muatan untuk lepas landas dan memotong durasi lepas landas pesawat, JATO pada awalnya juga digunakan untuk mengatasi daya dorong yang buruk di kecepatan rendah dari mesin jet generasi awal. Namun seiring dengan berkembangnya teknologi jet, kebutuhan akan sistem JATO telah menurun. Kini, pesawat tempur bahkan dapat lepas landas layaknya helikopter, yakni secara vertikal. Teknologi mesin jet yang membuat pesawat tempur dapat mengudara vertikal dinamai sebagai Lepas Landas dan Mendarat Vertikal (VTOL).

JATO ialah teknologi avionik luar biasa yang layak mendapatkan sorotan lebih. Tapi, teknologi ini jelas tidak cocok dalam penggunaan komersial karena akan sangat membahayakan penumpang. Pemanfaatan JATO memang sudah seharusnya dihentikan total dan digantikan dengan teknologi yang lebih segar, mengingat risiko sangat besar yang membayangi penggunanya.

Baca Juga: 7 Bengkel Mobil Balikpapan Terbaik, Pelayanannya Memuaskan

Written by IRIZU Photo Community Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya