Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KONI Kaltim Evaluasi Hasil PON Aceh-Sumut

Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kaltim di Crystall Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (17/2/2025). (Dok. Humas KONI Kaltim)

Samarinda, IDN Times - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Timur (Kaltim) menjadikan hasil Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut sebagai bahan evaluasi untuk menyongsong PON XXII di Nusa Tenggara pada 2028. Pada PON XXI 2024 lalu, kontingen Kaltim gagal mencapai target lima besar setelah hanya mengumpulkan 29 medali emas, 55 perak, dan 68 perunggu, sehingga finis di peringkat kedelapan.

Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat olahraga di Kaltim. Ia mengakui adanya sejumlah kelemahan yang perlu diperbaiki, salah satunya dalam aspek sport intelligence.

"Untuk memperbaiki capaian tersebut, kita harus bekerja dengan cara yang lebih luar biasa demi meraih hasil terbaik di PON XXII/2028 Nusa Tenggara," ujar Rusdi dalam Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) KONI Kaltim di Crystall Ballroom Hotel Mercure Samarinda, Senin (17/2/2025).

1. Susun program strategis menuju PON 2028

Rakerprov KONI Kaltim 2025. (Dok. Humas KONI Kaltim)

Sebagai langkah awal, KONI Kaltim telah menyusun berbagai program strategis. Salah satu yang mendapat apresiasi dari perwakilan daerah adalah rencana peningkatan indeks bantuan dana bagi pengurus provinsi (pengprov) cabang olahraga (cabor). Kebijakan ini diharapkan dapat meringankan beban pengprov cabor dalam mengembangkan prestasi atlet.

Selain itu, KONI Kaltim juga menjalankan Program 1.000 Pelatih Fisik. Program ini digelar secara bertahap bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Pelatih Olahraga (LP2O) Lankor. Pelatihan dilakukan di tingkat pengprov cabor, kemudian dilanjutkan di kabupaten/kota dengan fasilitasi dari masing-masing KONI daerah

2. Jajaki kerja sama dengan Korea Selatan

Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras. (Dok. Humas KONI Kaltim)

Tak hanya itu, KONI Kaltim juga tengah mengupayakan kerja sama dengan pemerintah daerah di Korea Selatan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembinaan olahraga di Kaltim.

"Kalau Shin Tae-yong bisa membawa sepak bola Indonesia ke level dunia, rasanya kita juga bisa melakukan hal yang sama, asalkan ada komitmen dari semua pihak," kata Rusdi optimistis.

3. Peran Kaltim diapresiasi KONI pusat

Peran Kaltim dalam kancah olahraga nasional mendapat apresiasi KONI Pusat. (Dok. Humas KONI Kaltim)

Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno, mengapresiasi peran Kaltim dalam dunia olahraga nasional. Menurutnya, Kaltim telah menjadi salah satu daerah yang konsisten berprestasi dan memperketat persaingan olahraga di luar Pulau Jawa.

"Sekarang, tinggal bagaimana Kaltim merespons persaingan ini dan meningkatkan kualitas atlet-atletnya," ujar Suwarno.

Ia juga menyoroti keunggulan Kaltim yang memiliki fasilitas olahraga lengkap karena pernah menjadi tuan rumah PON 2008. Dengan sedikit renovasi, fasilitas yang ada bisa kembali dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan prestasi atlet Kaltim.

4. Kolaborasi KONI dan pemerintah

Rakerprov KONI Kaltim dihadiri 172 orang. Terdiri dari 30 orang perwakilan 10 KONI kabupaten/kota. Kemudian 142 orang perwakilan 65 cabor dan badan fungsional. (Dok. Humas KONI Kaltim)

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, Agus Hari Kesuma, menekankan pentingnya pembinaan atlet sejak usia dini. Menurutnya, krisis atlet yang terjadi saat ini harus menjadi evaluasi bagi pemerintah daerah.

"KONI adalah user dari hasil pembibitan yang dilakukan oleh pemerintah. Tugas mereka adalah mengantarkan atlet menuju prestasi, sementara pemerintah bertanggung jawab atas pembinaan usia dini," jelas Agus.

Rakerprov KONI Kaltim kali ini dihadiri oleh 172 peserta, terdiri dari 30 perwakilan KONI kabupaten/kota serta 142 perwakilan dari 65 cabang olahraga dan badan fungsional.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us