Usung Strategi Baru, Perbakin Kaltim Fokus ke Nomor Berburu

Balikpapan, IDN Times - Pengurus Provinsi (Pengprov) Perbakin Kalimantan Timur menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) 2025 di Balikpapan, Sabtu (24/5/2025). Rakerprov ini dihadiri oleh delapan pengurus Perbakin dari kabupaten dan kota se-Kaltim, membahas berbagai isu strategis termasuk persiapan menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Kabupaten Paser serta target di ajang PON 2028 mendatang.
Ketua Pengprov Perbakin Kaltim, Roy Nirwan, menyoroti aturan batas usia maksimal 30 tahun bagi atlet yang akan bertanding di Porprov. Menurutnya, aturan tersebut dapat merugikan cabang olahraga menembak, yang banyak diisi atlet berusia di atas 30 tahun, khususnya untuk senjata api.
"Kalau aturan itu tetap diberlakukan, bisa jadi hanya sepertiga nomor pertandingan yang bisa digelar. Ini tentu merugikan atlet-atlet kami," kata Roy.
Roy juga memastikan kesiapan venue untuk Porprov menjadi salah satu agenda utama Rakerprov. Ia menyebut ada kemungkinan beberapa nomor pertandingan tetap digelar di Lapangan Tembak Manggar, Balikpapan, jika venue di Kabupaten Paser belum sepenuhnya siap.
1. Ditarget raih emas di PON 2028

Kadispora Kaltim, Agus Hari Kesuma, turut hadir dalam Rakerprov. Ia menantang Perbakin Kaltim untuk menyumbang minimal dua medali emas di PON 2028 yang akan digelar di NTB dan NTT.
"Perbakin ini punya 40 nomor pertandingan. Saya harap bisa menyumbang minimal dua emas. Ini bagian dari target Gubernur Kaltim, Pak Rudy Mas’ud, agar Kaltim bisa menjadi juara umum," ujar Agus.
2. Fokus baru: Nomor berburu

Menanggapi tantangan tersebut, Roy mengaku telah menyiapkan strategi baru. Jika sebelumnya Perbakin Kaltim lebih fokus pada bidang target, ke depan mereka akan mengalihkan perhatian ke bidang buru yang dinilai lebih potensial. Begitu juga di bidang reaksi, kami juga nyaris saja mendapat medali.
"Selama ini kami terlalu fokus di bidang target. Tapi di PON sebelumnya, justru atlet buru kami yang berprestasi. Mungkin memang keunggulan Kaltim ada di nomor itu," jelas Roy.
Dalam rapat tersebut, Roy akan mengusulkan mulai fokus pada pembinaan bidang buru dan reaksi. "Kita akan cobalah tahun ini," ujar Roy.
Di sisi lain, Roy juga meminta agar KONI Kaltim bisa segera mendatangkan pelatih nasional untuk atlet-atlet menembak Kaltim. "Kita sudah dijanjikan pelatih, makanya ini juga yang tadi kami tagih," kata bos Balikpapan Ready Mix ini.
3. KONI Kaltim beri lampu hijau soal batasan usia

Sementara itu, Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras, menyatakan dukungannya terhadap usulan kelonggaran batas usia atlet untuk cabang menembak di Porprov. Ke depan, Rusdi berharap batasan usia ini bisa diterapkan pada seluruh cabang olahraga.
"Yang penting, sepertiga nomor pertandingan tetap melibatkan atlet di bawah 30 tahun. Selebihnya kami beri ruang agar atlet senior tetap bisa bertanding," katanya.
Sejatinya, lanjut Rusdi, atlet senior yang usianya di atas 30 tahun tetap bisa ikut seleksi provinsi untuk mendapat tiket berlaga pada PON 2028 mendatang. "Artinya, kalau tidak ikut Porprov tetap bisa ikut Selekprov untuk PON kan," ucap dia.
Dia menambahkan, saat ini Kaltim memang sedang "krisis" atlet. Banyak atlet senior yang kemungkinan tidak akan dapat ambil bagian pada PON 2028 mendatang. Pemberlakuan batasan usia ini, kata dia semata-mata untuk memberi ruang kepada atlet muda Kaltim.