TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Menarik Tentang Lembuswana, Makhluk Mitologi Penjaga Mahakam

Legenda makhluk super dari Kalimantan

Patung Lembuswana, binatang mitos yang menjadi lambang Kesultanan Kutai Kartanegara dan kini menjadi simbol Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (IDN Times/ Mela Hapsari)

Balikpapan, IDN Times - Lembuswana adalah binatang mitos yang menjadi lambang Kesultanan Kutai Kartanegara dan kini menjadi simbol Kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Legenda Lembuswana ini masih terus hidup di Kutai Kartanegara dan diyakini merupakan penguasa Sungai Mahakam dan tinggal di dasar sungai ini.

Sosok Lembuswana ini bahkan pernah menjadi ide national costume untuk perwakilan Indonesia di ajang Miss Supranational 2017 lalu. Seperti apa binatang mitologi Kalimantan yang terkenal adidaya ini? Simak penjelasannya di sini

Baca Juga: Toko Oen Semarang, Resto Legendaris yang Tetap Eksis

1. Tubuh Lembuswana terdiri dari campuran berbagai jenis binatang

antaranews.com

Lembuswana merupakan makhluk yang menunjukkan simbol kekuatan dan kedaulatan Kerajaan Kutai dan memiliki ciri-ciri yang unik, seperti: berbadan lembu, berkepala singa, dan bermahkota, memiliki belalai seperti gajah, bersayap seperti garuda, bersisik seperti naga, bertanduk seperti sapi, berekor panjang seperti singa, bertelinga seperti rusa, dan berjenggot seperti kambing, bertaji seperti ayam.  

2. Lembuswana adalah kendaraan Raja Mulawarman

dreamstime.com

Penduduk sekitar Sungai Mahakam meyakini Lembuswana sebagai makhluk yang disucikan. Lembuswana merupakan kendaraan bagi Batara Guru dan juga kendaraan spiritual bagi Raja Mulawarman, yang bisa terbang dengan kecepatan super kilat. Raja Mulawarman memerintah Kerajaan Kutai sekitar tahun 400 atau abad V Masehi   

3. Legenda Sang Lembuswana

ryan-mahendra.com

Lembuswana menurut legenda mengawal bayi Putri Karang Melenu. Putri ini kemudian menikah dengan Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti sang raja Kutai Kartanegara pertama. Putri Karang Melenu kemudian melahirkan raja-raja di kerajaan ini. Raja Aji Batara Agung Dewa Sakti memerintah di tahun 1300-1325.

4. Filosofi Lembuswana

aminoapps.com

Falsafah yang mengiringi kisah Lembuswana ini adalah “Paksi liman gangga yakso” artinya seyogyanya seseorang memiliki sifat-sifat mulia pengayom rakyat. Binatang mitos ini diyakini punya kekuatan super dan bisa hidup di darat, air, maupun udara.

Mahkota di kepalanya melambangkan kekuasaan atau raja, sedangkan belalai yang dimiliki Lembuswana menggambarkan Dewa Ganesha yang merupakan dewa kecerdasan.

Baca Juga: Kembangkan Wisata Sejarah, Banyuwangi Akan Revitalisasi Kantor Pos  

Topik:
Berita Terkini Lainnya