TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Rumah Dahor, Potret Balikpapan Masa Kolonial

Rumah panggung saksi sejarah kota

Rumah Dahor di Balikpapan (IDN Times/ Mela Hapsari)

Balikpapan, IDN Times - Rumah panggung bercat putih dengan ornamen hijau, nampak berdiri di sela-sela gedung bertingkat di Balikpapan. Rumah panggung ini dulu merupakan rumah dinas bagi warga Belanda, pekerja kilang minyak Bataafsche Petroleum Matschappij  (BPM) pada tahun 1920.

Berada di jalan Letjen. Suprapto, di ujung gang jalan Dahor, rumah panggung ini diberi nama sesuai nama jalannya. Aset milik PT. Pertamina ini kini menjadi cagar budaya di Balikpapan. Seperti apa Rumah Dahor ini, baca informasinya di sini:

Baca Juga: 8 Situs Bersejarah di Kota Selcuk, Turki. Bak ke Zaman Romawi

1. Ada 9 Rumah Dahor di kawasan ini

IDN Times/ Mela Hapsari

Rumah Dahor di Balikpapan adalah bagian dari kompleks perumahan Pertamina.  9 buah rumah panggung dipertahankan dan menjadi cagar budaya Balikpapan. Salah satu rumah dimanfaatkan menjadi museum, ada pula yang menjadi perpustakaan. Rumah Dahor ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah menarik di Balikpapan.

2. Rumah antik dengan koleksi foto tentang Balikpapan masa zaman Belanda

IDN Times/ Mela Hapsari

Rumah Dahor  nomor 1, menjadi Dahor Heritage Museum yang memamerkan aneka koleksi foto kuno kota Balikpapan tempo dulu. Di sini kamu bisa melihat perjalanan sejarah Balikpapan dan eksploitasi minyak dan gas pada masa kolonial.

Mulai dari foto Jacobus Hubertus Menten, penemu minyak pertama di Balikpapan pada tahun 1897, view Balikpapan setelah Perang Dunia II, sampai berbagai suasana kota Balikpapan ada di sini. Makin terasa klasik dengan foto-foto dominan hitam putih. 

3. Arsitektur khas Belanda

IDN Times/ Mela Hapsari

Meski umur bangunan ini sudah sekitar seabad, masih terlihat kokoh dan terawat. Arsitekturnya khas zaman Belanda sangat terlihat, dengan pintu dan jendela-jendela besar, dinding kokoh dan langit-langit yang tinggi. Rumah ini masih asli, namun telah mengalami renovasi atau pemugaran. 

4. Foto digantung di partisi agar tak merusak dinding

IDN Times/ Mela Hapsari

Agar tak merusak dinding, foto-foto ini digantung pada partisi-partisi yang diletakkan di 4  ruangan museum.

Dahor Heritage Museum ini dibuka sejak tahun 2018.  Masuk ke museum ini gratis alias tak perlu bayar. Buka dari Selasa - Minggu, jam 08.00 - 17.00.

Kalau kamu suka membaca kunjungi saja Rumah Dahor di sebelah museum ini, yang difungsikan untuk perpustakaan.

Baca Juga: 20 Julukan Unik Kota-kota di Indonesia, Sarat Makna dan Sejarah

Berita Terkini Lainnya