TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Potret Balikpapan sebagai Sumber Minyak dan Destinasi Wisata 

Kota penunjang IKN Nusantara

Ilustrasi Kota Balikpapan (IDN Times/Mela Hapsari)

Balikpapan, IDN Times - Sebagai pengetahuan untuk kamu bahwa Balikpapan merupakan gerbang untuk menuju ke Pulau Kalimantan Timur (Kaltim). Setelah penetapan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Balikpapan nantinya diproyeksikan sebagai kota satelit bersama Samarinda.

Potret kota Balikpapan dapat kamu ketahui bersama tagline Kota Beriman yang sering disebut dengan Kota Minyak atau Banua Patra. Berikut catatan kecil tentang Balikpapan yang mesti kalian tahu. 

Baca Juga: Dijuluki Pantai Polda, Pantai Kemala Tunjukkan Pesona Keindahannya

1. Penduduk Kota Balikpapan

Masyarakat suku Dayak (IDN Times/Ervan)

Balikpapan mempunyai suku asli yakni Suku Balik. Akan tetapi juga terdapat beberapa suku yang lainnya yakni Bakudapati kepanjangan dari Banjar, Kutai, Dayak, Paser dan Tidung.

Namun seiring berjalannya waktu yang terus berkembang, main banyak pendatang dari berbagai daerah. Sehingga menjadikan suku yang ada di Balikpapan makin banyak dan beragam. Persentase penduduk pendatang di Balikpapan saat ini berasal dari Jawa, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara, dan lainnya. Mayoritas penduduknya saat ini adalah pendatang sehingga Balikpapan bisa disebut sebagai kota heterogen.  

Kota Balikpapan mempunyai penduduk hingga 700 ribu jiwa. Sementara itu Balikpapan mempunyai luas wilayah sekitar 503.3 kilometer persegi yang berada pada kontur bukit. Balikpapan sebagai kota terbesar nomor 2 di Kalimantan Timur setelah kota Samarinda.

Kamu bisa mengenal Balikpapan dengan mudah karena mempunyai logo unik berupa perisai. Kata-kata yang digunakan adalah Kota Balikpapan dan Manuntung.

2. Sejarah potret Kota Balikpapan

Sumur Minyak Mathilda Balikpapan. Dok.IDN Times/Istimewa

Kota Balikpapan mempunyai sejarah lama yang tidak bisa dipisahkan dengan minyak yakni keberadaan sumur minyak Mathilda. Nama sumur asalnya dari anak JH. Menten yang menjadi pemenang hak konsesi pengeboran dan ditunjuk oleh pemerintah Belanda.

Pada awal tahun 90-an penemuan hingga pengeboran semakin bertambah sehingga membuat jumlah pendatang ke Balikpapan makin besar. Hingga banyak sekali pendatang dari Cina dan India, merekalah yang menjadi cikal bakal penduduk Desa Jumpi (Kampung Baru) dan Desa Tukung (Klandasan).

Kata Balikpapan menggunakan bahasa Melayu yang merujuk pada karya F. Valenijn pada tahun 1724. Dalam karyanya menyebutkan bahwa terdapat sebuah daerah di kawasan hulu sungai yang letaknya di teluk, yaitu desa Bilipapan.

Mengacu pada legenda yang beredar, nama Balikpapan merupakan sebuah kejadian yang telah terjadi pada tahun 1739 dalam hanyutnya papan. Pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Idris Kerajaan Kutai meminta warganya agar membantu dengan menyumbang bahan untuk pembangunan istana.

Baca Juga: Pantai Monpera yang Bersejarah Perjuangan Warga Balikpapan

Berita Terkini Lainnya