TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sejarah Berdirinya Berau sebagai Penguasa Pulau-Pulau di Kaltim

Kesultanan Berau berjaya sejak tahun 1.400

pesonatimur.com

Tanjung Redeb, IDN Times - Kabupaten Berau adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur dan beribu kota di Tanjung Redeb. Kabupaten ini memiliki luas wilayah hampir mencapai 35 ribu km² yang terdiri dari daratan seluas lebih dari 22 ribu km² dan luas laut lebih dari 12 ribu km².

Kabupaten Berau terdiri dari 52 pulau baik itu pulau besar dan maupun pulau kecil dengan 13 Kecamatan, 10 Kelurahan, 96 Kampung/ Desa, dan jumlah penduduk berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik pada tahun 2011 hampir mencapai 200 ribu jiwa.

Padahal siapa sangka, Berau dulunya adalah sebuah kesultanan yang sudah berjaya sebelum masa kolonial Belanda. Yuk, keep reading

Baca Juga: Karya Seni Batik di Kampung Maluang Berau

1. Asal muasal Berau

Kabupaten Berau berasal dari Kesultanan Berau yang didirikan sekitar tahun ke 1.400an. Orang pertama yang menjabat sebagai Raja di Kesultanan Berau adalah Baddit Dipattung dengan gelar Aji Raden Surya Nata Kesuma. Istri dari Dipattung bernama Baddit Kurindan dengan gelar Aji Permaisuri. 

Aji Raden Suryanata Kesuma menjalankan masa pemerintahannya pada abad ke-14 tepatnya pada tahun 1.400 hingga tahun 1.432 dan berhasil menyejahterakan rakyatnya. Pada masa jabatannya sebagai raja, dia berhasil menyatukan beberapa wilayah pemukiman masyarakat Berau yang disebut Banua, yaitu Banua Merancang, Banua Pantai, Banua Kuran, Banua Rantau Buyut dan Banua Rantau Sewakung.

Di samping dirinya yang berwibawa, kedudukan Aji Raden Suryanata Kesuma juga sangat berpengaruh bagi kerajaan ini. Hal ini dapat dibuktikan dan hal ini juga menjadikan dia disegani lawan maupun kawan. Setelah ia wafat, kedudukannya sebagai raja digantikan oleh putranya.

2. Masuknya ajaran Islam

Ajaran agama Islam yang masuk ke Berau dibawa oleh Imam Sambuayan dengan pusat penyebarannya di sekitar Sukan. Sultan pertama di Kesultanan Sambaliung adalah Raja Alam yang bergelar Alimuddin yang menjabat sebagai raja pada tahun 1.800 hingga tahun 1.852. 

Raja Alam terkenal akan kepemimpinannya yang gigih menentang penjajah Belanda dan pernah ditawan serta diasingkan ke Makassar yang dulunya bernama Ujung Pandang. Batalyon 613 Raja Alam yang berkedudukan di Kota Tarakan adalah bentuk dari penghargaan kepada dirinya yang sudah berjiwa patriot.

Sedangkan Kesultanan Gunung Tabur sebagai Sultan pertamanya adalah Sultan Muhammad Zainal Abidin yang menjabat pada tahun 1.800 selama 33 tahun. Keturunan Muhammad Zainal Abidin meneruskan pemerintahan hingga kepada Sultan Achmad Maulana Chalifatullah Djalaluddin yang wafat pada tanggal 15 April tahun 1951. 

Sultan terkhir dari Kesultanan Gunung Tabur adalah Aji Raden Muhammad Ayub yang memimpin pada tahun 1951 selama 9 tahun. Kemudian wilayah kesultanan Gunung Tabur menjadi bagian dari Kabupaten Berau.

Baca Juga: Misteri Kapal Hantu dari Seluruh Dunia, Salah Satunya di Berau

Berita Terkini Lainnya