Seram! Mitos Kerajaan Gaib Gunung Padai di Berau
Cerita sudah jadi legenda warga Kaltim
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Berau, IDN Times - Kalau warga Jawa percaya dengan legenda Ratu Laut Pantai Selatan yang menjadi lokasi kerajaan gaib yang menguasai lautan, maka di Kalimantan Timur (Kaltim) ternyata hampir sama.
Tepatnya, lokasinya berada di Kabupaten Berau di mana di situ terdapat sebuah gunung yang diyakini sebagai tempat atau lokasi kerajaan jin terbesar di Kalimantan.
Lebih tepatnya berada di Kecamatan Sambaliung Berau. Di tempat ini, terdapat titik lokasi gunung yang dikabarkan bercokol kerajaan gaib terbesar memiliki jarak sejauh 3 jam saja perjalanan darat dari Tanjung Redeb sebagai ibu kota Kabupaten Berau.
Sekilas sama saja dengan perjalanan wisata lain yang melewati area pegunungan, untuk sebagian orang tak bisa merasakan aura mencekam di wilayah ini namun bermacam mitos telah melebarkan sayap di sini. Testimoni warga terangkum di bawah ini, keep reading aja.
Baca Juga: Kesultanan Berau sebagai Simbol Sejarah Islam di Kaltim
1. Lokasi kerajaan gaib di Berau
Ketika kita melewati kawasan Gunung Padai, akan terlihat awan gelap yang berada di antara langit yang sangat cerah. Langit yang berada di atas Gunung Padai ini seperti terdapat banyak misteri di dalamnya.
"Pengetahuan yang saya tahu dari orang tua, kalau dulu ada kampung. Kalau di situ ibaratnya harus memberi salam. Dulu saya nyopir agak sore, pas mau mutar musik itu agak keras sedikit. Jadi pas mau mindah lagu, ternyata musiknya dimatiin. Lepas simpang dari kampung Buyung-buyung, musik hidup dengan sendirinya," ujar Mahyudin seorang sopir.
"Di saat-saat kita melewati Gunung Padai, sering sekali terdengar suara azan yang begitu keras, sedangkan kampung tidak ada di sekitar sini. Saat itu kita perjalanan pulang dari Biduk-Biduk arah ke Tanjung. Selama di perjalanan, kita konvoi tiga mobil, saya berada di tengah. Kira-kira melewati beberapa tikungan, terus teman saya kayak menghilang di belakang. Katanya mereka melihat lewat seekor binatang dan mereka berhenti, seharusnya kan tidak boleh," cerita Yuliansyah seorang sopir.
Baca Juga: Kesultanan Sambaliung dan Pudarnya Kejayaan Kerajaan Berau