TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Yuk, Jalan-Jalan ke Pulau Maratua, Serasa di Maldives!

Sekarang bisa diakses langsung dari Balikpapan

ksmtour.com

Samarinda, IDN Times - Bagi para pencinta wisata bahari, pasti sudah tak asing dengan Pulau Maratua di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Bagaimana tidak, kawasan ini menawarkan pengalaman surga dunia, bahkan disebut-sebut sebagai Maldives-nya (Maladewa) Indonesia.

Tatkala menyelam, para wisatawan akan melihat keindahan alam bawah laut Pulau Maratua yang memukau. Mulai dari terumbu karang bertipe fringing reef, hingga ragam ikan akan menemani saat menikmati panorama bawah laut.

Jadi jangan heran bila sebagian penyelam menyebut Pulau Maratua sebagai surga pencinta underwater diving.

Baca Juga: Tak Melulu Main Air, Ini 5 Kegiatan Seru Saat Liburan ke Maldives

1. Tak perlu lagi pindah penerbangan, dari Balikpapan bisa langsung dijangkau

Dok.IDN Times/Istimewa

Bila dulu, wisatawan harus menggunakan speedboat atau ganti pesawat, sekarang tak perlu lagi sebab dari Balikpapan kamu bisa langsung menuju Pulau Maratua.

Kepala Satuan Pelayanan Bandara Maratua, Zaldi Ardian menuturkan, Bandara Maratua mulai beroperasi sejak Juni 2017, penerbangan pertama dilayani charter maskapai Wings Air pada Mei, disusul dengan layanan komersial long term charter Garuda Indonesia pada Oktober 2017.

Bandar Udara Maratua diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Oktober 2018. Sebagai informasi, Bandar Udara Maratua memiliki runway (landas pacu) sepanjang 1.600 x 30 meter, taxiway 75 x 18 meter, apron 100 x 70 meter dan terminal penumpang seluas 750 meter persegi termasuk kantor administrasi.

“Rute penerbangan saat ini  meliputi Maratua – Berau, Maratua – Tarakan dan Maratua – Balikpapan dengan dilayani maskapai Transnusa dengan pesawat tipe  ATR 72 – 600 dan maskapai Susi Air dengan pesawat tipe C208-B,” sebut Zaldi dalam keterangan persnya bersama Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Senin (2/9).

2. Dibangun bandara demi menjangkau kawasan terluar di Indonesia

Dok.IDN Times/Istimewa

Terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menjelaskan, pembangunan bandara di wilayah 3T (tertinggal, terluar dan terdepan) itu sejalan dengan amanat Peraturan Menteri No 39 Tahun 2019 tentang Tatanan Kebandaraudaraan Nasional.

Bandara tersebut punya peran dan fungsi untuk mempererat wawasan nusantara dan kedaulatan negara dengan menghubungkan rute penerbangan dari daerah yang sulit dijangkau (terisolasi) serta membutuhkan waktu lama dengan jalur darat dan laut.

“Kami berkomitmen untuk membangun dan mengembangkan semua bandara di wilayah 3T dengan tujuan membuka akses sehingga masyarakat yang bermukim dapat terhubung dengan daerah lain,” tuturnya.

Baca Juga: 10 Pulau Terbaik di Asia, Bali Sukses Kalahkan Maldives Lagi!

Berita Terkini Lainnya