Sejarah Kerajaan Kutai sebagai Peradaban Tertua di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tenggarong, IDN Times - Sejarah peradaban negeri di nusantara ternyata pertama kalinya ditemukan di Kalimantan Timur (Kaltim) sekitar tahun 400 an. Tepatnya dengan penemuan Kerajaan Kutai Martapura sebagai kerjaan Hindu tertua di Indonesia terletak di daerah Muara Kaman di tepi Sungai Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Keberadaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta yang salah satunya menuliskan nama Raja Kudungga sebagai orang pertama yang menduduki takhta Kerajaan Kutai.
Berikut perjalanan Kerajaan Kutai yang mengejutkan para sejarawan Indonesia. Keep scrolling.
1. Masa kejayaan
Pada prasasti, disebutkan juga bahwa Kudungga memiliki seorang putra bernama Asmawarman yang menjadi raja setelahnya. Kudungga memiliki tiga orang cucu, salah satunya bernama Mulawarman. Pada masa Mulawarman inilah Kerajaan Kutai menuju masa kejayaannya.
Mulawarman disebut-sebut sebagai raja yang kuat, memiliki budi pekerti baik dan pernah mengadakan upacara persembahan sebanyak 20.000 ekor lembu di Waprakecvara untuk kaum Brahmana. Sebagai keturunan Aswawarman, Mulawarman juga melakukan upacara upacara penyucian diri untuk masuk pada kasta Ksatria yang bernama upacara Vratyastoma.
Pada masa pemerintahan Mulawarman, upacara penghinduan ini dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dan Brhamana yang diperintahkan memimpin merupakan pribumi asli Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa kemampuan intelektual Mulawarman tinggi. Bahasa Sanskerta cukup sulit dipahami karena bukanlah bahasa rakyat sehari-hari.
Kehidupan ekonomi kerajaan mengalami perkembangan pesat dari sektor pertanian dan perdagangan di bawah kekuasaan Raja Mulawarman karena letaknya sangat strategis dan mempermudah kegiatan produksi.
Baca Juga: Sejarah Kabupaten Paser yang Punya DNA Kerajaan di Kaltim
2. Daftar raja Kerajaan Kutai
Raja-raja Kerajaan Kutai :
- Kudungga
- Asmawarman
- Mulawarman
- Sri Aswawarman
- Marawijaya Warman
- Gajayana Warman
- TunggaWarman
- Jayanaga Warman
- Nalasinga Warman
- Nala Parana Tungga
- Gadingga Warman Dewa
- Indra Warman Dewa
- Sangga Warman Dewa
- Singa Wargala Warman Dewa
- Candrawarman
- Prabu Mula Tungga Dewa
- Nala Indra Dewa
- Indra Mulya Warman Dewa
- Sri Langka Dewa
- Guna Parana Dewa
- Wijaya Warman
- Indra Mulya
- Sri Aji Dewa
- Mulia Putera
- Nala Pandita
- Indra Paruta Dewa
- Dharma Setia
3. Runtuhnya Kerajaan Kutai
Keadaan Kerajaan Kutai setelah masa kejayaan Mulawarman tidak menunjukkan tanda-tanda yang jelas yang kemudian runtuh setelah ditaklukkan oleh Kesultanan Kutai yang memeluk agama Islam.
Pada 1635, Kutai Dharma Setia yang merupakan raja terakhir Kerajaan Kutai gugur di tangan Pangeran Sinum Panji Mendapa yang merupakan pangeran dari Kesultanan Kutai. Sejak saat itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai Martapura berada di bawah kekuasaan Kesultanan Kutai Kartanegara dan menjadi kerajaan Islam.
4. Peninggalan Kerajaan Kutai
Peninggalan Kerajaan Kutai yang paling penting adalah tujuh buah Prasasti Yupa yang dibuat sekitar abad ke-4. Semua prasastinya ditulis menggunakan Bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang berisi :
Silsilah Kudungga yang berputra Aswawarman. Aswawarman berputra tiga, salah satunya Mulawarman, raja yang baik, kuat, dan kuasa dan merupakan raja yang membuat Kutai berada pada masa kejayaannya. Mulawarman telah mengadakan selamatan, mengadakan korban, hingga para Brahmana mendirikan tugu untuknya.
Tempat sedekah Sang Mulawarman, raja yang mulia dan terkemuka telah memberi sedekah sebanyak 20 ribu ekor sapi kepada Brahmana di tempat tanah yang sangat suci (Waprakecvara).
Macam-macam aspek seperti antara lain politik, sosial, ekonomi, dan budaya mengenai kerajaan Kutai
Itulah sejarah dan sedikit kisah mengenai Kerajaan Kutai. Kerajaan ini didirikan oleh Kudungga dan mencapai puncak kejayaan pada masa Mulawarman karena merupakan raja yang kuat dan berbudi pekerti baik.
Semoga informasi yang disampaikan di artikel ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kutai sebagai Cikal Bakal Masyarakat di Kaltim