TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbankan Syariah di Balikpapan Tetap Tumbuh saat Pandemik COVID-19

Lembaga keuangan syariah jadi harapan

IDN Times/Haikal

Balikpapan, IDN Times - Perbankan syariah diperkirakan akan tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi akibat pandemik virus corona atau COVID-19. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Balikpapan, Bimo Apriyanto mengatakan, ekonomi Kota Balikpapan pada tahun 2020 diperkirakan akan tumbuh melambat dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski begitu, menurut Bimo, ekonomi syariah diperkirakan masih dapat bertumbuh didukung oleh potensi pasar, baik domestik maupun global serta availibilitas infrastruktur keuangan, potensi demografi, dan letak geografis Kota Balikpapan. 

"Dari sisi keuangan, infrastruktur keuangan di Kota Balikpapan tercatat cukup lengkap seperti beroperasinya BUS/UUS, 1 BPRS, 54 BMT/Koperasi Syariah, dan lembaga non keuangan Syariah lainnya seperti pegadaian Syariah, Bank Wakaf Mikro, Baznaz dan lainnya," katanya kepada wartawan dalam dalam webinar, Selasa (4/8/2020).

1. Aset perbankan syariah meningkat

Ilustrasi ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Bimo menerangkan, perkembangan aset dan dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah pun tercatat dalam tren meningkat pada triwulan II-2020. Aset perbankan Syariah Kota Balikpapan pada triwulan II-2020 tercatat sebesar Rp3,58 triliun atau tumbuh sebesar 15,15% (yoy). Meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 12,63% (yoy).

Sementara itu, kontribusi aset perbankan syariah mencapai 9,95% dari aset perbankan Kota Balikpapan secara keseluruhan, atau lebih besar dari share aset perbankan syariah Kalimantan Timur (7,32%) maupun Nasional 5,92%.

Selain itu, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada triwulan II-2020 sebesar Rp3,48 triliun atau tumbuh 43,46% (yoy). "Kontribusi DPK Kota Balikpapan tercatat sebesar 11,73% dari total DPK secara keseluruhan, atau lebih besar dibandingkan share DPK Syariah Kalimantan Timur 8,04% maupun Nasional 5,83%," ujarnya.

Baca Juga: Pasar Ditutup, Pedagang Pasar Muara Rapak Balikpapan Tuntut Kompensasi

2. Balikpapan diuntungkan sebagai pintu masuk

Pemeriksaan dokumen penumpang di Bandara SAMS Sepinggan (IDN Times/Hilmansyah)

Perkembangan pembiayaan tercatat sebesar Rp2,51 triliun tumbuh negatif sebesar -1,3% (yoy) di tengah pandemi COVID-19. Kontribusi pembiayaan tercatat sebesar 9% dari total pembiayaan Kota Balikpapan secara keseluruhan atau lebih besar dari Kalimantan Timur (8,04%) dan Nasional (5,83%). 

Selain itu, ia menjelaskan aksesibilitas Kota Balikpapan sebagai gerbang di pulau Kalimantan juga diharapkan menjadi benefit perkembangan ekonomi dan keuangan syariah yang didukung fasilitas bandara dan pelabuhan dengan rute pelayanan domestik dan internasional. 

"Faktor demografi dengan mayoritas 89% penduduk merupakan muslim dan dukungan fasilitas pendidikan juga diharapkan mampu mendorong terciptanya SDM unggul di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah," jelasnya.

Baca Juga: Pemkot Balikpapan Imbau 50 Persen Karyawan Perusahaan Work From Home

Berita Terkini Lainnya