Manis Madu dari Lebah Kelulut di Hutan Lindung Sungai Wain
Mitra binaan Pertamina Balikpapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Balikpapan, IDN Times - Program corporate social responsibility (CSR) budidaya lebah kelulut yang dikelola PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan di daerah Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) mulai menunjukkan hasil. Hasil tersebut ditandai dengan panen perdana madu yang dilakukan kelompok berlokasi di RT 36 Kelurahan Karangjoang.
"Panen perdana Kelompok Tani Hutan Lestari ini menunjukkan bahwa budidaya lebah kelulut dengan produk madu di sekitar HLSW memiliki potensi untuk dikembangkan. Sebagai salah satu pilot project, hasil yang didapatkan cukup baik," kata Area Manager Communication Relations & CSR KPI Unit Balikpapan Ely Chandra Peranginangin dalam pers rilis, Jumat (18/2/2022).
Baca Juga: Kisah Inspiratif Pengusaha Muda asal Kaltim, Pandai Lihat Peluang
1. Program budidaya lebah kelulut
Program budidaya lebah kelulut dimulai pada bulan Oktober 2021 lalu. Pada permulaan program, Pertamina memberikan bantuan berupa 25 wadah/stub lebah dan bibit bunga.
Lokasi budidaya lebah kelulut pun dipilih berada di HLSW. Di mana tempat ini dianggap memiliki potensi tanaman yang merupakan sumber makanan bagi lebah kelulut.
Madu kelulut merupakan salah satu produk lebah yang mungkin belum sering didengar. Madu ini dihasilkan oleh lebah madu tak bersengat spesies Trigona yang bertahan hidup dengan cara menggigit, bukan menyengat.
Oleh sebab itu, madu yang dihasilkan memiliki cita rasa yang berbeda dibandingkan madu pada umumnya.
"Pada panen perdana ini, dari 25 stub tersebut dihasilkan sekitar 1.100 ml madu. Kami berharap hasil ini dapat terus berkembang hingga nanti dapat benar-benar dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," kata Chandra.
Baca Juga: Deklarasi Capres La Nyalla di Samarinda Dihentikan Satpol PP Kaltim