Deklarasi Capres La Nyalla di Samarinda Dihentikan Satpol PP Kaltim

Deklarasi dianggap melanggar prokes di masa pandemik

Samarinda, IDN Times - Acara deklarasi calon presiden (capres) La Nyalla Mahmud Mattalitti di Samarinda Kalimantan Timur (Kaltim) dihentikan Satpol PP, Kamis (17/2/2022). 

Satpol PP Samarinda terpaksa menghentikan agenda tersebut saat kekurangan berkas izin dimiliki pihak panitia deklarasi. Apalagi deklarasi dihadiri sebanyak 500 massa di Gedung Serba Guna GOR Sempaja Samarinda. 

“Sebenarnya ini hanya salah paham saja, baik dari Panitia di Samarinda dengan Satgas Kaltim. Kebetulan gedung yang kami gunakan milik Pemprov Kaltim,” ujar juru bicara Panitia Deklarasi Capres La Nyalla, Ahmad. 

1. Panitia diminta tidak melanjutkan kegiatan

Deklarasi Capres La Nyalla di Samarinda Dihentikan Satpol PP KaltimKepala Satpol PP Kalimantan Timur (Kaltim) Gede Yusa, Kamis (17/2/2022). (IDN Times/Nina)

Kegiatan yang tersusun dalam acara deklarasi capres La Nyalla di Samarinda harus berubah total. Dari rencana mulainya kegiatan pada pukul 13.30 hingga 16.00 Wita itu.

Harus terhenti setelah panitia yang bersiap didatangi beberapa orang dari Satpol PP Kaltim. Kedatangan Satpol PP lantaran adanya laporan rencana kegiatan berkerumun.

“Kami hanya menjalankan tugas, saat ini kan Kota Samarinda sedang dalam status PPKM level 3. Kegiatan begini memang blom bisa digelar. Tadi juga sudah rembuk bersama Panitia dan pihak UPTD GOR Sempaja, ada beberapa peraturan yang mungkin belum dilengkapi oleh panitia,” ungkap Gede Yusa Kepala Satpol PP Kaltim.

Baca Juga: Fakta-fakta tentang Stadion Utama Palaran di Samarinda

2. Panitia kecewa dengan penghentian acara ini

Deklarasi Capres La Nyalla di Samarinda Dihentikan Satpol PP KaltimDeklarasi calon presiden La Nyalla Mattalitti di Samarinda Kaltim, Kamis (17/2/2022). (IDN Times/Nina)

Ahmad mengatakan, acara deklarasi capres La Nyalla terpaksa dihentikan. Meskipun begitu, ia tetap bangga mengingat acara deklarasi memperoleh atensi dari masyarakat Samarinda. 

Artinya figur La Nyala memperoleh banyak dukungan dari masyarakat. 

Diakui oleh juru bicara panitia, rencana deklarasi itu sudah jauh hari di siapkan. Namun pihaknya mengaku belum mengetahui dengan adanya pemberlakuan PPKM Level 3 di Samarinda.

“Sebagai masyarakat, kami memaklumi tindakan tegas COVID-19 di Kaltim. Meskipun sedikit kecewa, kami juga sedikit bangga atas semangat para relawan kami, yang sudah mau datang jauh jauh hingga kemari untuk bersama sama meminta Bapak La Nyalla melanjutkan kepemimpinan di Indonesia sebagai presiden 2024 nanti,” ungkap Ahmad.

3. Antusias pendukung La Nyalla

Deklarasi Capres La Nyalla di Samarinda Dihentikan Satpol PP KaltimDeklarasi calon presiden La Nyalla Mattalitti di Samarinda Kaltim, Kamis (17/2/2022). (IDN Times/Nina)

Satpol PP Kaltim menghadang arus pendukung yang berusaha memasuki gerbang utama GOR Sempaja Samarinda. Puluhan angkutan umum dihadang memasuki area GOR. 

Tetapi sebagian di antara mereka berhasil menerobos masuk pintu gerbang belakang stadion. Sebagian di antaranya berhasil masuk area Gedung Serbaguna GOR Sempaja.

Mereka pun menolak saat diminta meninggalkan lokasi acara. Dengan alasan hanya sekadar ingin melakukan swafoto di panggung deklarasi. 

“Buat kami, hari ini acara tetap sukses, meskipun tadi kami sempat tidak diperbolehkan masuk lewat gerbang utama, tapi kami coba lewat belakang. Kami tidak tahu ya, apa kendalanya sama panitia, kami tahunya kami mau deklarasi capres Bapak La Nyalla,” imbuh salah seorang warga Samarinda, Nur Asih.

4. Dukungan Warga Samarinda berdatangan

Deklarasi Capres La Nyalla di Samarinda Dihentikan Satpol PP KaltimIDN Times/Aldzah Aditya

Setelah deklarasi di Pasundan, Ketua DPD RI La Nyalla mencoba memperoleh dukungan dari masyarakat Samarinda. 

Masyarakat menamakan diri sebagai Persaudaraan Borneo Gemilang. Mereka mendukung serta mendeklarasikan agar mantan Ketua Umum PSSI itu maju sebagai capres 2024.

Ahmad menilai, La Nyalla merupakan tokoh pemberani, khususnya untuk membela rakyat kecil, termasuk dapat membela masyarakat adat yang ada di Kaltim.

“Pak La Nyalla ini sudah di kenal publik, orang orang juga tahu soal tegasan beliau. Kami anak muda di Samarinda percaya beliau bisa memberikan perubahan bagi Indonesia menuju lebih baik. Lebih bisa fokus pada masyarakat kecil,” pungkasnya. 

Baca Juga: Samarinda Terapkan PPKM  Level 2, Proses Pembelajaran secara Daring

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya