Gen Z Suka Jamu! Kafe Luxone Hadirkan 20 Menu Herbal Kekinian di Pontianak
Pontianak, IDN Times - Kafe Jamu Kekinian Luxone di Pontianak menghadirkan cara baru bagi anak muda, khususnya Gen Z, untuk menikmati jamu. Melalui racikan yang lebih modern, ringan di lidah, dan tampilannya menarik, Luxone berupaya mengenalkan kembali tradisi minum jamu kepada generasi muda.
Pemilik Luxone, Evi Susanti, mengatakan kesehatan tubuh tidak cukup dirawat dari luar saja. Menurutnya, tubuh juga perlu perawatan dari dalam, salah satunya dengan konsumsi jamu.
“Prinsip cantik dan sehat itu tidak hanya dari luar. Dari dalam juga harus dirawat. Itulah yang mendasari berdirinya Luxone, mencintai diri dari luar dan dalam,” ujar Evi, Jumat (5/12/2025).
1. Berawal saat pandemi COVID
Ia bercerita, ide membuka kafe jamu bermula dari pengalamannya saat pandemi COVID-19. Kala itu, sulit mendapatkan obat atau suplemen, sehingga ia meracik jamu sendiri untuk menjaga kesehatan. Racikan itu ia bagikan kepada teman-teman dan mendapat respons positif.
“Mereka suka dan akhirnya saya terinspirasi. Baru sekarang bisa terealisasi,” kata Evi.
Luxone berlokasi di Jalan Sepakat 2 Pontianak, dekat kawasan kampus. Tak heran, Evi menjadikan edukasi minum jamu untuk anak muda sebagai fokus utama usahanya.
“Anak muda harus tahu bahwa Indonesia sangat kaya dengan minuman sehat, salah satunya kunyit asem,” ucapnya.
2. Diracik kekinian, ada kunyit matchalatte
Sebagai kafe jamu kekinian pertama di Kalimantan Barat, Luxone menawarkan puluhan menu jamu modern yang mudah diterima lidah generasi muda. Beberapa di antaranya: kunyit matchalatte, milkshake beras kencur, tamarin ginger cooler, blue milk ginger, rosela lemonade glow, hingga kunyit asam frappe.
“Menu kita ada sekitar 20 varian. Semua tampilannya elegan dan cantik. Rasanya juga tidak terlalu dominan agar cocok untuk peminum pemula, tapi tetap kaya manfaat,” jelasnya.
Setiap racikan memiliki manfaat berbeda. Rosella Lemonade Glow misalnya, baik untuk kesehatan kulit. Kunyit Asam Matchalatte kaya antioksidan, sedangkan menu Feminine Love diformulasikan untuk detox rahim.
Menu tradisional seperti beras kencur, kunyit asam, temulawak, dan wedang jahe juga tetap menjadi favorit.
“Kami memakai bahan-bahan kualitas terbaik dan fresh, grade A. Karena itu banyak pelanggan yang balik lagi,” katanya.
3. Bahan-bahan diambil dari petani lokal
Evi juga memberdayakan petani lokal Kalimantan Barat sebagai pemasok bahan baku jamu. Ia bahkan sempat belajar meracik jamu ke sejumlah daerah di Jawa, termasuk Yogyakarta.
Harga jamu di Luxone dibanderol mulai Rp18 ribu hingga Rp28 ribu. Selain minuman kekinian, kafe ini juga menyediakan jamu tradisional.
“Harapan saya, anak muda di Kalbar bahkan seluruh Indonesia bisa lebih mengenal manfaat jamu,” harap Evi.
Tak hanya menawarkan jamu, Luxone juga menyediakan tempat nyaman untuk pelanggan bersantai. Dalam dua bulan beroperasi, kafe ini mulai ramai dikunjungi mahasiswa yang nongkrong sambil mengerjakan tugas.
“Responsnya luar biasa. Banyak mahasiswa mengerjakan tugas sambil minum jamu. Itu bagus karena sambil sehat,” kata Evi.
4. Pemerintah daerah diminta mendukung UMKM dalam berkembang
Ia berharap pemerintah daerah dapat lebih mendukung UMKM lokal dalam mengedukasi generasi muda mengenai manfaat jamu.
“Semoga pemerintah daerah dan pusat bisa lebih fokus membantu edukasi ini. Harapannya, semakin banyak kafe jamu seperti kami yang hadir di Kalbar,” tutupnya.
