Gubernur Isran Tunda Belajar Tatap Muka, Disdik Kaltim: Kami Ikut Saja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Samarinda, IDN Times - Kalimantan Timur (Kaltim) masih fokus dalam menangani pandemik COVID-19. Gubernur Isran Noor akhirnya memilih menunda jadwal pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM). Padahal sejumlah daerah sudah memulai kembali aktivitas tersebut, setelah libur panjang karena wabah corona.
“Kami ini namanya anak buah, ikuti atasan saja. Jadi kembali ke daring (sekolah online) lagi,” kata Anwar Sanusi, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim pada IDN Times, Rabu (21/4/2021).
1. Gubernur Isran enggan ambil risiko dengan sekolah tatap muka
Maklum permintaan orang nomor satu di Kaltim tersebut berkaca dari situasi kasus corona di Benua Etam, hingga kini angkanya terkonfirmasinya fluktuatif. Tak hanya itu, saban hari pasti terjadi penambahan. Data terakhir dari Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim ada 187 kasus baru. Kecuali Paser, ratusan positif terkonfirmasi tersebut menyebar di Sembilan kabupaten/kota lainnya di Kaltim.
Sementara akumulasi positifnya sudah mencapai 67.214 kasus, total sembuh ada 63.361 orang. Menyisakan 1.978 pasien lainnya dalam perawatan, baik isolasi mandiri atau rumah sakit. Sayangnya, 1.605 orang tak bisa diselamatkan. Statistik inilah yang bikin Gubernur Isran menimang-nimang menunda sekolah tatap muka.
“Beliau (Isran Noor) gak mau ambil risiko dan saya sudah ketemu membahas itu (penundaan sekolah tatap muka),” imbuhnya.
Baca Juga: Kurir Samarinda Dibekuk, Narkoba Disamarkan Jadi Kotak Teh Seduh
2. Delapan wilayah di Kaltim masih zona merah
Lebih lanjut diterangkan Sanusi, hingga kini secara keseluruhan wilayah Kaltim juga belum representatif untuk menerapkan belajar tatap muka. Dari 10 kabupaten/kota, delapan di antaranya masih zona merah. Dan mengenai ajakan Mendikbud Nadiem Makarim untuk melaksanakan sekolah tatap Muka pada Juli mendatang, dirinya menyebut itu sifatnya hanya imbauan. Bisa diikuti dan tidak. Lihat situasi dan kondisi.
“Ingat lho, kita masih zona merah. Jangan buru-buru. Nanti kalau dibuka, kemudian ada apa-apa, sampean salahkan saya,” celetuk Sanusi bercanda.
3. Berharap agar Disdik di kabupaten/kota ikut arahan Gubernur Isran
Dia menambahkan, SMK di seluruh Kaltim memang sempat buka. Namun itu hanya untuk mengikuti ujian praktik, setelahnya kembali daring. Sementara SMA/MAN dan sekolah sederajat lainnya memang belum diperkenankan belajar luring alias tatap muka. Sejatinya, kebijakan belajar SMA/SMK dan MAN itu di tangan provinsi sementara SD/SMP dan MTsN di kabupaten/kota masing-masing. Apakah daerah harus ikut dengan permintaan Gubernur Isran?
“Kebijakan (tunda sekolah tatap muka terbatas provinsi) ini tak menyeluruh, tapi demi kebaikan bersama sebaiknya SD/SMP mengikuti (permintaan gubernur). Idealnya begitu,” pungkasnya.
Baca Juga: Absen Setahun karena COVID-19, Pasar Ramadan di Samarinda Buka Lagi