Mengintip Lamin, Rumah Adat Suku Dayak yang Punya Aura Mistis

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beraneka ragam suku dan budaya, sehingga setiap daerah memiliki ciri khas dan keunikan yang dimiliki dari daerah tersebut.
Seperti Kalimantan Timur (Kaltim) di mana dalamnya dihuni beberapa suku asli, semisal Banjar, Kutai, dan Dayak. Nah, kalau berbicara soal Suku Dayak menyimpan banyak keunikan, salah satunya rumah adatnya yang dinamai lamin.
Rumah adat ini bagi orang Dayak lazimnya dipakai dalam banyak keperluan, seperti upacara adat, musyawarah antar warga, hingga hajatan kawinan. Sekarang coba kita tengok bangunan adat lamin yang juga masih banyak di Kutai Barat Kaltim.
Keep reading aja guys.
1. Rumah adat lamin dihuni banyak keluarga
Rumah adat lamin merupakan rumah adat sudah lazim bagi Suku Dayak Kalimantan. Rumah adat ini memiliki ukuran panjang sekitar 300 meter, lebar 15 meter, dan tinggi mencapai 3 meter.
Di zaman dulu, rumah lamin biasa tempati oleh 25 hingga 30 kepala keluarga berjumlah sekitar 100 orang dalam satu bangunan. Rumah lamin biasanya terbuat dari kayu ulin dan kayu besi yang kini sudah sangat langka dijumpai di Kalimantan.
Baca Juga: Mampir ke Penajam, Ini 5 Pilihan Hotel Bisa Kalian Coba
2. Bentuk struktur rumah lamin
Secara letak geografis, Pulau Kalimantan terdapat banyak sungai-sungai dalam beberapa siklus waktu terjadi banjir menggenangi daratan. Kontur tanah di pulau ini juga berkarakter jenis gambut yang lembek dengan cuaca panas serta kelembaban udara tinggi.
Situasi alam Kalimantan ini sepertinya menjadi konsep dasar pembangunan rumah adat lamin yang bertipe rumah panggung besar dengan dinding yang sebagian terbuka. Bentuknya kotak memanjang, dinding menggunakan kulit kayu, atap rumah dari sirap agar hawa panas tak terkungkung dalam rumah.
Pada rumah ini juga dibuat sirkulasi udara yang efektif agar tidak pengap.
Bentuk rumah panggung juga efektif menghindari dari gangguan hewan liar yang hingga kini masih banyak di Kalimantan.
3.Tata ruang rumah lamin
Rumah lamin terdapat tiga bagian ruang di dalamnya, yaitu dapur, bilik, dan ruang tamu yang tentunya masing-masing ruangan ini memilliki fungsi yang berbeda-beda. Karena rumah ini dihuni beberapa kelompok yang terdiri atas ratusan kepala keluarga, sehingga setiap keluarga memiliki satu ruang dapur, satu bilik untuk yang sudah menikah, dan satu ruang tamu yang biasa dijadikan sebagai ruang publik.
Rumah lamin dibangun dengan menggunakan tiang penyangga antara atap rumah lamin dan tiang penyangga lantai rumah lamin. Fungsi dari bilik pada rumah ini adalah sebagai tempat tinggal suatu keluarga atau biasa dijadikan sebagai rumah bersama untuk berkumpul.
Setiap rumah juga terdapat kepala rumah atau pemimpin yang tinggal di tengah-tengah bangunan. Setiap rumah lamin, terdapat hiasan kepala naga sebagai simbol yang memiliki arti keagungan, budi luhur, dan kepahlawanan.
Nah, di tengah-tengah rumah lamin biasanya terdapat aula besar di mana dijadikan tempat untuk acara adat, musyawarah, dan acara kawinan masyarakat Dayak. Mereka sebagian masih menganut agama peninggalan leluhur atau agama Kaharingan yang punya ritual masa lalu.
Itulah ciri khas dan keunikan yang dimiliki oleh lamin rumah adat Suku Dayak Kalimantan. Sangat unik sekali ya?
Penulis: Syarifah Vivi Alayda Djindan
Baca Juga: 10 Destinasi Wisata di Kutai Barat untuk Penyembuhan Luka Patah Hati