Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tips Mengajar Pembelajar Dewasa yang Menarik dan Relevan

ilustrasi pembelajar dewasa aktif di kelas (pexels.com/Yan Krukau)

Samarinda, IDN Times - Mengajar pembelajar dewasa itu seru, tapi penuh tantangan. Mereka datang dengan pengalaman hidup yang beragam, tujuan belajar yang jelas, tapi juga membawa cerita hidup dan kebiasaan unik masing-masing.

Nah, buat kamu yang sedang atau akan jadi pengajar, yuk simak tips berikut biar proses belajarnya lebih asyik dan bermakna!

1. Sabar dan penuh pengertian

ilustrasi pembelajar dewasa (pexels.com/Andy Barbour)

Pembelajar dewasa sering juggling antara kerjaan, keluarga, atau hal lain di luar kelas. Kadang, fokus mereka gak maksimal. Sebagai pengajar, sabar banget itu penting!

Misalnya, saat mereka kesulitan memahami materi atau merasa terhambat waktu, jangan buru-buru kesal. Justru, dengan bersikap pengertian, kamu bisa bantu meningkatkan rasa percaya diri mereka. Bonusnya, suasana belajar jadi lebih santai dan nyaman. Siapa sih yang gak betah belajar sama pengajar yang sabar?

2. Empati dan kepedulian

ilustrasi menggunakan PowerPoint (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Jangan lupa, pembelajar dewasa datang dengan segudang pengalaman dan cerita hidup yang gak sama. Sikap empati bikin kamu lebih peka sama tantangan dan kebutuhan mereka.

Contohnya, ada yang lebih suka belajar santai, ada juga yang ingin langsung ke intinya. Dengan empati, kamu bisa menyesuaikan gaya mengajar sesuai kebutuhan mereka. Hasilnya? Mereka merasa dihargai dan makin semangat belajar.

3. Fleksibel dan terbuka terhadap perubahan

ilustrasi mengajari pembelajar dewasa (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pembelajar dewasa sering punya cara belajar unik, kadang beda jauh dari apa yang diajarkan waktu sekolah dulu. Jadi, fleksibilitas itu mutlak!

Misalnya, coba sesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar mereka. Kalau mereka suka diskusi interaktif, jangan paksakan metode ceramah. Terus, kalau ada yang kasih kritik soal cara mengajar, jadikan masukan untuk berkembang. Ingat, pembelajar dewasa cenderung lebih blak-blakan, jadi siap-siap aja ya!

4. Menyemangati dan memberikan support positif

ilustrasi pembelajar dewasa (pexels.com/RDNE Stock project)

Kadang, pembelajar dewasa ragu sama kemampuan mereka sendiri. Terutama kalau udah lama gak belajar. Nah, di sini peran kamu sebagai cheerleader sangat penting.

Gampang banget, kok! Berikan pujian saat mereka berhasil, sekecil apa pun itu. Atau dengarkan curhatan mereka tentang kesulitan belajar, lalu kasih motivasi. Percaya deh, sedikit dukungan emosional bisa bikin mereka merasa dihargai dan termotivasi.

5. Menghargai pengalaman dan pengetahuan yang dibawa pembelajar dewasa

ilustrasi mengajari pembelajar dewasa (pexels.com/Kampus Production)

Pembelajar dewasa bawa banyak pengalaman hidup yang bisa jadi sumber belajar baru. Pengajar yang baik tahu cara memanfaatkan ini buat menciptakan pembelajaran yang lebih dinamis.

Misalnya, libatkan pengalaman mereka dalam diskusi atau beri mereka kesempatan berbagi cerita. Dengan begitu, kamu gak hanya jadi pengajar, tapi juga teman belajar yang asyik.

6. Fokus pada tujuan dan motivasi pembelajar dewasa

ilustrasi belajar bersama di komunitas (pexels.com/Dany Hart)

Kenapa sih mereka belajar? Bisa jadi, buat ningkatin karier atau sekadar pengembangan diri. Apapun alasannya, kamu perlu tahu dan bantu mereka mencapai tujuan itu.

Bantu mereka bikin rencana belajar yang realistis atau berikan materi yang relevan dengan kebutuhan mereka. Misalnya, buat pembelajar yang ingin upgrade skill kerja, berikan latihan berbasis kasus nyata. Relevansi itu segalanya!

7. Menggunakan metode pengajaran yang praktis dan relevan

ilustrasi pembelajar dewasa aktif di kelas (pexels.com/Mikhail Nilov)

Teori itu penting, tapi pembelajar dewasa lebih suka sesuatu yang langsung bisa diterapkan. Jadi, pastikan materi belajar gak cuma sekadar konsep, tapi ada aplikasinya juga.

Kamu bisa gunakan studi kasus, simulasi, atau proyek langsung. Gak cuma bikin belajar jadi lebih seru, tapi juga membantu mereka memahami bagaimana materi bisa digunakan di dunia nyata.

Mengajar pembelajar dewasa itu ibarat seni—kamu butuh kesabaran, empati, fleksibilitas, dan rasa hormat untuk menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif. Ingat, setiap pembelajar dewasa punya potensi besar, dan tugas kamu adalah membantu mereka menggali potensi itu.

Siap jadi pengajar yang bikin pembelajar dewasa betah dan terinspirasi? Let’s go!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us