TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keunikan Gen Z di Samarinda yang Gak Gaptek dengan Bahasa Asing

Menjelajahi identitas multibahasa

Jembatan Samarinda di Sungai Mahakam. Instagram.com/bayuwirahadik

Samarinda, IDN TIMES - Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) adalah sebuah kota yang beragam dalam hal budaya dan bahasa. Di tengah kekayaan multikultur ini, para Gen Z di "Kota Tepian" memainkan peran penting dalam membentuk identitasnya yang unik.

Mereka tidak hanya memiliki kemampuan berbahasa Indonesia, tetapi sebagian di antaranya juga menguasai bahasa daerah setempat, Bahasa Inggris, dan bahkan Korea dan Jepang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi rata-rata pemuda Samarinda dan kemampuan bahasa mereka yang beragam.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Khas Samarinda, Wajib Dicoba!

1. Basis komunikasi nasional

Ilustrasi tepian Sungai Mahakam (IDN Times/Mela Hapsari)

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi negara, menjadi medium komunikasi yang umum digunakan oleh pemuda Samarinda dari berbagai suku dan budaya.

Sebagai bahasa yang dipelajari di sekolah-sekolah, Bahasa Indonesia memainkan peran penting dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan antara pemuda yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

Bahasa Indonesia juga memungkinkan pemuda Samarinda untuk berinteraksi dengan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia dan memperluas wawasan mereka.

2. Melestarikan budaya lokal

Ilustrasi pemuda Samarinda menjaga dan melestarikan budaya (instagram.com/Sanggar seni telabang)

Selain Bahasa Indonesia, pemuda Samarinda juga terampil dalam bahasa daerahnya, tidak bisa dipungkiri pemuda Samarinda juga memiliki hubungan yang erat dengan bahasa daerah mereka sendiri. Semisal Bahasa Banjar, Kutai, Jawa, hingga Bugis. 

Kaltim memiliki beragam suku dan etnis, seperti Dayak, Banjar, Kutai, Berau, dan suku-suku lainnya, masing-masing dengan bahasa daerah yang khas. Bagi pemuda Samarinda yang mempertahankan kebanggaan akan akar budaya mereka, bahasa daerah merupakan identitas yang harus dijaga dan dilestarikan.

Dalam percakapan sehari-hari dengan keluarga, tetangga, atau komunitas lokal, pemuda Samarinda menggunakan bahasa daerah mereka untuk memperkuat ikatan sosial dan melestarikan tradisi nenek moyang mereka.

3. Akses ke dunia global

Ilustrasi salah satu klub bahasa Inggris yang ada di Samarinda (instagram.com/Aisyah hannisa)

Seiring dengan perkembangan globalisasi dan kemajuan teknologi, pemahaman bahasa Inggris telah menjadi semakin penting.

Bahasa Inggris membuka peluang untuk komunikasi internasional, baik dalam konteks pendidikan, karier, maupun pariwisata. Banyak pemuda Samarinda yang mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris melalui kursus, sekolah, atau melalui media daring.

Kemahiran berbahasa Inggris membantu mereka dalam menjalin hubungan dengan komunitas internasional, berbagi gagasan, dan mengakses informasi global.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata yang Dapat Dikunjungi saat Berada di Samarinda

Verified Writer

Ari Nofal Alatas

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya