TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Negatif Mengabaikan Emosional Anak yang Muncul saat Dewasa

Menambah pemahaman efek jangka panjang pengabaian emosional

ilustrasi pria bersedih (pexels.com/Gül Işıkn)

Dilansir CPTSD foundation, pengabaian emosional ialah jenis pengabaian yang mana orang tua atau pengasuh tidak memerhatikan minat yang cukup pada kebutuhan emosional anak. Lebih lanjut, Healthline melansir bahwa orang tua atau pengasuh mungkin tetap memberikan perhatian dan kebutuhan, hanya saja, mereka salah menangani dukungan utama dalam area ini.

Dilansir Psych central, berikut contoh-contoh dari perilaku pengabaian emosional pada anak, antara lain kurangnya dukungan emosional selama masa sulit atau sakit, terpapar kekerasan dalam rumah tangga serta jenis penganiayaan lainnya, tidak menunjukkan kasih sayang, tidak hadir secara emosional, dan mengabaikan kesejahteraan mental anak.

Berikut 5 dampak negatif dari pengabaian emosional saat masa tumbuh kembang yang muncul setelah dewasa. Yuk simak!

1. Rendahnya self-worth

ilustrasi wanita murung (pexels.com/MART PRODUCTION)

Choosing therapy melansir bahwa para peneliti memberi gambaran self-worth sebagai bentuk yang lebih luas dan stabil, yang mana tidak terlalu mendapat pengaruh oleh faktor luar atau dalam, dibandingkan dengan self-esteem.

Dengan self-worth rendah, seseorang diyakini memiliki self-esteem yang tidak stabil. Hal tersebut akan menjadi masalah karena fungsi self-worth amat penting untuk melindungi diri dari stres, masalah emosional, sekaligus membuat hidup menjadi lebih sehat dan bahagia.

2. Menekan berbagai emosi

ilustrasi wanita termenung (pexels.com/Liza Summer)

Dilansir Healthline, emosi yang ditekan mengacu pada emosi yang tanpa sadar dihindari. Berbeda dengan emosi yang tertekan, seseorang sengaja menghindarinya karena tidak mengerti bagaimana cara menghadapinya.

Perbandingannya, menghindari emosi dapat menjadi solusi jangka pendek, selama seseorang memastikan akan mengatasi emosi dalam waktu dekat. Sedangkan, emosi yang ditekan tidak dapat diproses seperti seharusnya, ia tidak akan menghilang dan sebaliknya akan muncul dengan berbagai bentuk gejala masalah baik secara psikologis atau fisik.

3. Mengabaikan kebutuhan emosional diri sendiri

ilustrasi senyum palsu (pexels.com/Ayomide Isaac)

Psychology today melansir bahwa terdapat tiga area utama dari kehidupan dewasa yang terkena dampak dari pengabaian emosi, yaitu area pengetahuan serta keahlian emosional, area self-care, dan area menyalahkan diri sendiri, rasa malu, dan amarah yang diarahkan pada diri.

Lebih lanjut, seperti yang dilansir Center for family transformation, menjelaskan bahwa terdapat risiko lain yang merusak kesejahteraan dari mengabaikan emosi. Seperti tidak bisa merasakan dan memproses emosi negatif yang mana akan meningkatkan kecemasan, depresi, dan kemungkinan PTSD. Kemudian masalah kesehatan, antara lain kanker, penyakit kardiovaskular, hipertensi dan alexithymia. Yang mana merupakan kondisi mental seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk merasakan emosi positif dan negatif.

4. Permasalahan dalam berbagai kesehatan mental

ilustrasi pria termenung (pexels.com/Edwin Ariel Valladares)

Healthline melansir bahwa orang yang mendapatkan pengabaian emosional di masa kecil harus menghadapi banyak konsekuensi mental di masa dewasa. Hal tersebut terjadi karena kebutuhan emosional saat masa tumbuh kembang tidak tervalidasi, yang mana membuat orang tidak tahu cara untuk menghadapi emosi yang datang.

Contoh efek komplikasi yang paling umum saat tidak tahu cara menghadapi emosi di masa dewasa, antara lain ketidaktersediaan secara emosional, merasa kosong, disiplin diri yang buruk, kemarahan serta perilaku agresif, kesulitan mempercayai orang lain, berisiko mengalami gangguan makan, dan lain-lain.

Baca Juga: 12 Ucapan Plato yang Mengadung Sarkasme dan Satire

Verified Writer

Natasha Chaniago

Listen to my voice within my words.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya