Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Menyikapi Tantangan Pernikahan setelah Kedatangan Anak Pertama

Ilustrasi pasangan dan bayinya (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Balikpapan, IDN Times - Dalam pernikahan, permasalahan sering kali muncul, terutama setelah kedatangan anak pertama. Kejutan-kejutan tak terduga seringkali mewarnai saat-saat awal kelahiran anak.

Kelahiran anak pertama tentu menjadi momen bersejarah bagi orangtua. Namun, mereka harus siap menghadapi adaptasi terhadap perubahan-perubahan yang terjadi.

Berikut adalah beberapa permasalahan yang sering muncul saat baru memiliki anak, beserta solusinya.

1. Tugas rumah tangga yang berlipat ganda

Ilustrasi pasangan yang bekerja sama (pexels.com/Blue Bird)

Sebelum memiliki bayi, pekerjaan rumah tangga sudah cukup menyita waktu. Dengan kehadiran bayi, tanggung jawab dalam rumah tangga semakin bertambah. Dalam situasi ini, penting untuk saling menghargai dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas rumah tangga.

Komunikasi terbuka antara pasangan juga sangat diperlukan.

2. Permasalahan keuangan atau finansial

Ilustrasi pasangan yang sedang mengatur finansial (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kehadiran bayi membawa tambahan beban finansial, mulai dari biaya persalinan hingga biaya pendidikan. Penting untuk merencanakan keuangan sebelum kelahiran anak, serta mulai menabung untuk kebutuhan masa depannya.

3. Gak memiliki waktu yang banyak untuk pasangan

Ilustrasi pasangan yang berbahagia (pexels.com/J carter)

Waktu yang dihabiskan untuk mengurus anak dapat mengurangi waktu berkualitas bersama pasangan. Penting untuk tetap meluangkan waktu untuk berkualitas bersama pasangan agar keharmonisan dalam hubungan tetap terjaga.

4. Gaya parenting yang berbeda

Ilustrasi pasangan yang sedang mengurus anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pasangan sering kali memiliki gaya pengasuhan yang berbeda, yang bisa menjadi sumber konflik. Penting untuk mendiskusikan gaya pengasuhan sebelum kelahiran anak dan mencoba untuk mencapai kesepakatan bersama.

5. Campur tangan mertua

Ilustrasi anak dan kakek neneknya (pexels.com/Pixabay)

Mertua yang terlalu ikut campur dalam pengasuhan anak dapat menimbulkan konflik. Penting untuk menetapkan batasan dengan lembut namun tegas, serta menjelaskan gaya pengasuhan yang diinginkan kepada mertua.

Kunci menghadapi permasalahan tersebut adalah komunikasi dan kerja sama antara pasangan. Komunikasikan secara terbuka setiap permasalahan yang muncul dan cari solusi bersama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
SG Wibisono
EditorSG Wibisono
Follow Us