TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Banjarmasin Budidayakan Maggot untuk Manfaatkan Sampah Organik

Sebanyak 52 persen sampah di Banjarmasin adalah organik

Budidaya maggot yang menjanjikan.

Banjarmasin, IDN Times - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), merencanakan pengoperasian rumah budidaya maggot di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih, Banjarmasin, tahun ini. Proyek ini bertujuan untuk memanfaatkan sampah, terutama sampah organik, menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis.

Infrastruktur rumah maggot telah dibangun tahun lalu dengan memanfaatkan lahan kosong di area TPA Basirih. Meskipun fasilitas ini sudah siap, kendala biaya operasional menjadi penghambat, dan diharapkan anggaran untuk operasional ini dapat disetujui dalam rapat anggaran perubahan 2024.

1. Berharap di anggaran perubahan

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love, mengungkapkan bahwa jika anggaran disetujui, rumah maggot tersebut direncanakan akan mulai beroperasi pada September 2024.

"Rencana September depan rumah maggot dioperasikan, tapi menunggu hasil anggaran perubahan. Mudahan saja disetujui, kalau tidak molor lagi ke tahun depan,” ujar Alive.

Baca Juga: Banjarmasin Tangani Banjir dengan Bangun 4 Titik Drainase Baru

2. Pembeli maggot sudah ada

Alive menyatakan bahwa potensi budidaya maggot cukup menjanjikan. Maggot dapat digunakan sebagai pakan burung, umpan memancing, dan bahkan bahan baku kosmetik. Ia menambahkan bahwa pihaknya sudah memiliki calon pembeli yang bersedia mengambil 1 hingga 2 ton maggot setiap bulan.

“Kita sudah memiliki calon pembeli yang meminta maggot 1 ton setiap bulannya. Ini artinya, sampah bisa menjadi nilai ekonomis,” katanya.

Alive juga menjelaskan bahwa produksi sampah organik di Banjarmasin mencapai 52 persen dari total sampah yang dihasilkan setiap hari. Dengan memanfaatkan sampah ini sebagai pakan maggot, diharapkan dapat mengurangi volume sampah di TPA secara signifikan.

Berita Terkini Lainnya