TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gratis sejak 2021, Kini Penumpang Bus Trans Banjarmasin Bayar Rp3.000

Naik bus wajib dengan e-money

Bus Trans Banjarmasin. (IDN Times/Hamdan)

Banjarmasin, IDN Times - Warga Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) sekarang ini sudah tidak bisa mendapatkan layanan angkutan umum Trans Banjarmasin secara gratis lagi. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Banjarmasin mulai 1 Agustus 2024 ini mengenakan tarif demi mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Banjarmasin.

Penumpang yang menggunakan Trans Banjarmasin diminta untuk menyiapkan uang untuk membayar ongkos sesuai tarif yang ditentukan. 

1. Tarif bus sudah sesuai perda

Kepala Dishub Kota Banjarmasin, Slamet Begjo menyampaikan, bahwa bus Trans Banjarmasin itu digratiskan sejak awal pengoperasian tahun 2021. Di mana itu untuk memudahkan masyarakat beraktivitas tanpa memikirkan biaya dan mengurangi polusi.

Dengan pemberlakuan baru ini, maka masyarakat tidak lagi gratis naik Bus Trans Banjarmasin. Hal itu juga sesuai dengan Perda Nomor 15 tahun 2023, tentang tarif bus trans yang kemudian disepakati bulan Agustus mulai dikenai tarif.

“Sesuai dengan Perda bahwa Bus Trans dikenakan tarif, ya karena sudah tiga tahun lebih masyarakat mendapatkan fasilitas gratis naik bus,” ucapnya, Kamis (8/8/2024).

Baca Juga: Banjarmasin Budidayakan Maggot untuk Manfaatkan Sampah Organik

2. Potensi PAD lima bulan Rp90 juta

Slamet melanjutkan, bahwa ini juga sesuai keinginan pimpinan agar langsung memberlakukan tarif. Di mana juga berdasarkan perhitungannya, potensi PAD dari Bus Trans, selama lima bulan ke depan sekitar Rp90 juta.

Kemudian, dalam transaksi bus hanya dengan membayar elektronik money (e-money). Misalnya membayar menggunakan QRIS, Kartu Parkir dan sejenisnya.

Setidaknya ada tiga kategori tarif yang dibebankan kepada penumpang, yakni masyarakat umum Rp3.000, pelajar/mahasiswa Rp2.000, sedangkan lansia atau disabilitas Rp0 alias gratis.

“Pembayaran bus trans hanya bisa dilakukan secara non tunai, alias uang elektronik atau scan QRIS. Dan ini potensinya puluhan juta untuk pemasukan PAD,” ucapnya.

Berita Terkini Lainnya