Kemarau Panjang Berdampak pada Intrusi Air Laut di Sungai Banjarmasin
Warga diimbau kurangi gunakan air sungai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Kemarau panjang yang melanda Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan berbagai dampak di lingkungan masyarakat. Selain panas yang menyengat, penyakit, kondisi udara dan intrusi air laut menjadi penambah derita di musim ini.
Banjarmasin yang secara geografis terletak di kawasan pesisir laut rawan intrusi atau perembesan air asin mencemari air tawar di sungai.
Baca Juga: Puluhan Caleg di Banjarmasin Terancam Dicoret
1. Hasil uji kadar garam masih aman
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Alief Yoesfah Love mengatakan, potensi intrusi air asin memperoleh perhatian serius. Meskipun dalam sejumlah hasil riset menunjukkan ambang batasnya masih dianggap aman yakni di angka 0,11 mg.
Intrusi air asin yang masuk ke perairan sungai di Banjarmasin.
DLH Banjarmasin mengambil uji sampel di titik Banua Anyar, Banjarmasin Timur. Mereka belum mengambil sampel di perairan muara laut seperti wilayah Mantuil, Kuin, dan Basirih.
"Hasil dari pengujian kadar garam yang kami lakukan tadi siang sudah 0,11 mg. Kadar tersebut tergolong aman, namun jika sudah tercapai ratusan mg, kadar garamnya dapat membahayakan kesehatan," ucapnya.
Baca Juga: Penyesuaian Tarif PBB di Banjarmasin, Warga Kaget Tagihan Naik Drastis