TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemkot Banjarmasin Sibuk Kumpulkan Inventaris agar Aset Tidak Hilang

Gara-gara aset kerap jadi temuan BPK

Aset Pemkot Banjarmasin yang masih dimanfaatkan pegawai.

Banjarmasin, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) tak ingin kehilangan aset-aset berharganya. Mulai dari lahan, kendaraan bermotor, hingga barang elektronik.

Hal yang kerap manjadi masalah adalah aset kendaraan bermotor dan elekronik. Di mana aset ini sering terlambat dikembalikan oleh pegawai yang sudah purnatugas. Pegawai merasa aset yang dipinjampakai seperti milik sendiri. 

1. Kendaraan bermotor dan elektronik aset yang kerap jadi masalah

Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah (BPKPAD) Kota Banjarmasin, Edy Wibowo menjelaskan bahwa aset-aset milik Pemko Banjarmasin kerap jadi masalah saat pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Seperti laporan dan kendaraan bermotor.

Kendala di lapangan bahwa bagian bendahara pengelolan aset kesulitan melaporkan, sehingga tidak bisa tepat waktu diberikan. Hal ini karena jumlahnya yang terlalu banyak.

“Kendaraan bermotor sering menjadi temuan karena kelamaan dipinjampakaikan, akhirnya seperti milik sendiri dan pihak kami juga terkadang sulit menemukannya,” katanya.

Baca Juga: Warga Banjarmasin Perangi Sampah dalam Peringatan Hari LH Sedunia

2. Upaya penginvetarisasi aset agar aman

Sambil merapikan aset daerah, Edi melakukan penanganan pengamanan aset agar mudah untuk dilakukan pendataan ulang atau yang ingin dihapuskan dan dimusnahkan. Dengan itu, nilai aset sendiri tidak terganggu.

Kemudian, pihaknya juga melakukan rutinitas penginventarisasian aset yang dilakukan setiap bulannya. Di mana hal itu biasanya dilaksanakan per enam bulan dan bahkan per tahun. Parahnya, pelaksanaan itu kerap menjadi temuan BPK.

"Kita akan lebih menginventarisasi aset dan kegiatannya juga diperbanyak, misalnya melakukan pengecekan setiap bulan. Mengapa per bulan, karena jumlah aset kita cukup banyak. Dengan rutinitas itu, pendataan akan lebih cepat selesai dan penanganannya juga tidak memakan waktu,” ujarnya.

“Sering kami temui aset yang mestinya dimusnahkan setelah dicek barangnya tidak ada, ini jadi mempengaruhi nilai aset,” tambahnya.

Berita Terkini Lainnya