TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polri Diminta Usut Tuntas Demonstrasi Rusuh di Seruyan

Terdapat korban tewas dan luka ditembak

Ilustrasi massa FPI (ANTARA FOTO/Agus Bebeng)

Balikpapan, IDN Times - Anggota Komisi III DPR RI Taufik Basari meminta Polri mengusut dugaan adanya korban tewas dalam penanganan aksi demonstrasi di kebun sawit Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng). 

Dalam keterangan tertulisnya, Taufik menyebutkan bahwa adanya korban tewas dalam unjuk rasa tersebut tidak boleh terjadi. Pihak kepolisian lanjut Taufik, sudah seharusnya memahami standar operasional prosedur (SOP) saat mengamankan demonstrasi warga.  

"Saya prihatin dan menyayangkan ada tiga warga yang dilaporkan terkena tembakan, bahkan salah satunya dikabarkan tewas," jelas Taufik, Senin (9/10/2023). 

Baca Juga: Kapolri Diminta Copot Kapolda Kalteng Buntut Kerusuhan di Seruyan

1. Pengusutan tuntas aksi rusuh di masyarakat

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi NasDem, Taufik Basari di DPR, Selasa (16/8/2022). (IDN Times/Melani Putri)

Untuk itu, ia meminta agar Polri menelusuri apa penyebabnya dan ke depan memastikan setiap menangani unjuk rasa tidak boleh lagi ada yang membawa peluru tajam. Taufik juga mendesak agar jatuhnya korban dalam unjuk rasa tersebut diusut tuntas.

Pihak kepolisian dalam menangani sengketa warga dengan perusahaan semestinya bertindak sebagai mediator bukan menjadi eksekutor berhadap-hadapan dengan warga. 

"Usut tuntas dan transparan, harus dipastikan pelakunya ditangkap dan diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku" bebernya.

2. Pemulihan hubungan Polri dan warga

Ilustrasi Gedung Mabes Polri (polri.go.id)

Terakhir, Anggota Komisi III DPR RI ini meminta agar dilakukan pemulihan hubungan Polri dengan warga setempat. Hal ini penting demi menjaga kondusif di sana.

"Jangan sampai menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Juga perlu dikaji akar masalahnya dan Polri membantu menyelesaikannya tanpa ada kekerasan" jelas Taufik.

Sebagai informasi, Demo warga berlangsung di area perusahaan PT Hamparan Mawasit Bangun Persada (HMBP) 1 di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya pada, Sabtu (7/10/2023).

Kericuhan memanas usai massa aksi mencoba pindah untuk menduduki lahan di titik lokasi lain.

Baca Juga: Anggota DPR Jadi Jaminan Pembebasan 20 Warga Seruyan

Berita Terkini Lainnya