TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Motif Ibu Tiri Bunuh Anak Sambung di Pontianak Bikin Ngelus Dada

Polisi lakukan rekonstruksi di rumah pelaku

Polisi gelar rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan ibu tiri di Pontianak. (IDN Times/Teri).

Pontianak, IDN Times - Motif pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seorang ibu tiri berinisial IF (24) terhadap anak tirinya, NZ (6), di Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), akhirnya terungkap. Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (19/8/2024) dan menggemparkan masyarakat setempat.

Subdit Renata Ditreskrimum Polda Kalbar telah menggelar pra-rekonstruksi kasus ini di lokasi kejadian, yakni rumah Blok G3 Komplek Purnama Agung 7, Jalan Purnama, Kecamatan Pontianak Selatan, pada Sabtu (24/8/2024). Kegiatan tersebut dipimpin oleh Wadirreskrimum Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar Pol Harry Yudha Siregar, dan melibatkan 37 adegan yang memperlihatkan kronologi hingga kematian bocah malang tersebut.

1. Motif tersangka bunuh korban karena cemburu

Harry Yudha Siregar mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, motif pelaku diduga berasal dari rasa cemburu. Pelaku merasa suaminya, yang merupakan ayah kandung korban, lebih memperhatikan NZ daripada anak kandungnya sendiri yang baru lahir.

Rasa cemburu ini mencapai puncaknya pada peristiwa Senin dan Selasa yang berujung pada kematian korban, yang ditemukan dalam karung oleh sang ayah pada Kamis.

"Pelaku diduga melakukan penyiksaan terhadap korban, termasuk pemukulan dan mendorong korban hingga terjatuh. Tindakan inilah yang kami duga menjadi penyebab kematian korban," jelas Harry.

Baca Juga: Terbungkus Karung, Bocah 6 Tahun di Pontianak Diduga Dibunuh Ibu Tiri

2. Korban sebelumnya disiksa

Harry juga menyebutkan bahwa sebelum peristiwa tragis tersebut, korban diduga sudah mengalami penyiksaan berulang kali. Namun, puncak kekerasan terjadi pada hari kejadian, yang akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia.

Dari hasil visum, ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, terutama pada bagian mata, kepala bagian belakang, dan organ dalam. "Namun, untuk memastikan penyebab kematian korban, kami masih menunggu hasil autopsi," tambah Harry.

Pada hari kejadian, Senin (19/8/2024), korban yang baru pulang sekolah tiba-tiba dimarahi oleh pelaku tanpa alasan jelas, lalu dikurung di halaman belakang rumah tanpa diberi makan. Keesokan harinya, Selasa (20/8/2024), korban terlihat lemas sehingga pelaku memerintahkannya untuk mandi. Karena kondisinya yang sudah lemah, korban terjatuh di kamar mandi setelah didorong oleh pelaku.

Berita Terkini Lainnya