TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Veddriq Leonardo, Kisah Kegigihan di Balik Medali Emas Olimpiade

Profile Veddriq Leonardo

Veddriq dan sang ibu, Rosita. (IDN Times/istimewa).

Pontianak, IDN Times - Veddriq Leonardo semakin dikenal publik setelah sukses menyumbangkan medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Paris 2024. Atlet panjat tebing asal Pontianak Kalimantan Barat (Kalbar) ini berhasil mengalahkan atlet asal Cina, Wu Peng, dengan catatan waktu 4,75 detik, unggul 0,02 detik dari lawannya.

Prestasi ini bukan yang pertama bagi Veddriq. Pada tahun 2019, ia diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berkat prestasinya di dunia panjat tebing. Namun, perjalanan Veddriq menuju puncak kariernya penuh dengan tantangan dan kisah inspiratif.

1. Dari kecil suka memanjat, menekuni panjat tebing saat SMA

Rosita Hamzah, ibu Veddriq, mengungkapkan bahwa anak ketiganya dari lima bersaudara ini sudah menunjukkan ketertarikan pada aktivitas memanjat sejak kecil.

"Dulu waktu kecil Veddriq suka memanjat, semua dipanjat. Pohon-pohon dipanjat sama dia. Terus dulu Veddriq juga sering ikut lomba-lomba misalnya lomba azan sama surat pendek," kenang Rosita pada Minggu (11/8/2024).

Lahir pada 11 Maret 1997 di Pontianak, Veddriq mulai menekuni panjat tebing saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Ia merupakan lulusan SMA Negeri 6 Pontianak dan sejak saat itu mulai fokus berlatih untuk menjadi atlet berprestasi.

Veddriq kerap mengikuti berbagai lomba panjat tebing di daerah.

Baca Juga: Ratusan Makam Tionghoa di Kalbar Dibongkar, Motifnya Bikin Nyesek

2. Nasi kuning, harapan orang tua

Veddriq lahir dari keluarga sederhana, namun ia memiliki tekad kuat untuk mencapai impiannya. Meskipun pernah gagal dalam beberapa kesempatan, ia tetap melanjutkan kariernya di dunia panjat tebing. Setelah lulus SMA, ia melanjutkan pendidikan di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).

“Saya juga dulu sempat bilang ke Veddriq gak usah lanjut, karena saya pinginnya Veddriq jadi PNS jadi guru. Tapi Veddriq nekat waktu itu untuk pergi lomba panjat tebing di daerah,” kata Rosita.

Ayah Veddriq, Sumaryanto, bekerja sebagai buruh tukang kayu, sementara sang ibu melakukan pekerjaan serabutan, seperti mencuci dan menjual nasi kuning. Sejak diangkat menjadi PNS oleh Kemenpora pada 2019, Veddriq meminta orang tuanya untuk berhenti bekerja dan ia yang menanggung kebutuhan keluarga.

3. Sosok pendiam dan sayang orang tua

Veddriq dikenal sebagai sosok pendiam dan berbakti kepada kedua orang tuanya. "Abang (Veddriq) dari kecil gak pernah tinggal salat. Kalau pulang ke Pontianak selalu ajak ibunya makan di luar, katanya terserah mau makan apa," ungkap Rosita.

Meskipun pendiam, Veddriq menunjukkan kegigihan yang besar dalam mengejar impiannya. Pada Olimpiade Paris 2024, ia berhasil membuktikan kemampuannya setelah sebelumnya gagal mendapatkan tiket ke Olimpiade.

Berita Terkini Lainnya