Ada 269 Lansia Terlantar di Banjarmasin

Pemko Banjarmasin tak punya panti jompo karena aturan

Banjarmasin, IDN Times - Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) hingga sekarang belum memiliki panti jompo. Hal tersebut yang menjadi alasan Pemkot Banjarmasin mengalami kesulitan dalam penanganan warga lanjut usia (lansia) khususnya yang terlantar.

Terbukti, berdasarkan data dari Dinas Sosial Kota Banjarmasin, bahwa lansia terlantar di kota ini cukup banyak yakni ada 269 jiwa. Mereka merupakan warga Banjarmasin berusia di atas 65 tahun yang sama sekali tidak diurus oleh keluarganya alias terlantar.

1. Tak bisa bangun panti karena aturan

Ada 269 Lansia Terlantar di BanjarmasinKadinsos Kota Banjarmasin, Dolly Syahbana

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Banjarmasin, Dolly Syahbana menyampaikan, memang benar bahwa lansia terlantar yang berjumlah 269 itu tidak ditempatkan di tempat yang khusus untuk mendapatkan perawatan. Namun, pihaknya bisa menitipkannya ke panti jompo yang dimiliki Pemprov Kalsel yang berdomisili di Banjarbaru.

Soal ingin membangun panti jompo di Banjarmasin, itu tidak bisa dilaksanakan karena terhalang oleh aturan pusat, bahwa panti jompo hanya bisa dibangun di tingkat provinsi.

"Panti jompo sementara ini kita kerjasamakan dengan Pemprov Kalsel," katanya.

Baca Juga: Juru Parkir Resmi dan Ilegal di Banjarmasin yang Sulit Dibedakan

2. Rencana bangun shelter orang terlantar tahun ini

Ada 269 Lansia Terlantar di BanjarmasinRumah Singgah milik Pemko Banjarmasin.

Meski demikian, Dinsos telah merencanakan membangun shelter atau tempat penampungan di kawasan Rumah Singgah Baiman, sebagai solusi tidak adanya panti. Nantinya, di shelter itul para lansia terlantar, termasuk lansia yang tidak memiliki keluarga akan ditampung.

"Shelter penanganan Sosial termasuk lansia nanti bisa ditampung di sana. Juli depan akan dimulai pembangunannya, karena sudah ada pemenang lelangnya, anggarannya sekitar Rp3,5 miliar," katanya.

3. 33 ribu lansia mendapat sembako setiap bulannya

Dolly menyampaikan lagi, kalau secara keseluruhan yang masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) totalnya ada 33 ribu jiwa lebih. Kategori usia 60 tahun ke atas. Setiap lansia mendapatkan bantuan berupa sembako per bulannya dan diserahkan kepada RT setempat. 

"Setiap bulannya lansia kita berikan bantuan sembako, mulai beras, gula, minyak goreng dan susu senilai Rp369 ribu. Tapi lansia yang hidup sendiri diminta bantukan oleh warga setempat untuk memasakan," tutupnya.

Baca Juga: SMPN Favorit di Banjarmasin Laris Diminati Siswa Baru

Topik:

  • Linggauni

Berita Terkini Lainnya