Banjarmasin Berstatus Waspada, 8 Orang Terkonfirmasi COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarmasin, IDN Times - Penularan virus COVID-19 kembali mengancam di Indonesia termasuk terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Benar saja, di kota Seribu Sungai ini sudah ada delapan warga yang positif terkonfirmasi COVID-19.
Dinas Kesehatan Kalsel menyatakan, penularan COVID-19 sebanyak 25 pasien didominasi warga Banjarmasin. Kembalinya penularan virus itu terdata pada tanggal 21 Desember lalu hingga 28 Desember 2023.
1. Tujuh hari ditemukan 8 kasus COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dr Tabiun Huda mengatakan, kemunculan virus COVID-19 harus memperoleh perhatian dari seluruh pihak. Bila ini tidak diwaspadai maka bisa saja terus meningkat.
Ia juga sudah menerima berita penularan COVID-19 sudah menyerang warga di Jakarta dan daerah lainnya di Indonesia.
"Kita tetap waspada, warga diimbau kembali mengurangi aktivitas yang tidak penting dan kembali memakai masker," katannya, Sabtu (30/12/2023).
Baca Juga: Relawan Damkar di Banjarmasin Tewas Kesetrum saat Pemadaman Kebakaran
2. Nakes berpengalaman sudah disiapkan
Bagaimana kesiapan Banjarmasin terhadap ancaman virus COVID-19 yang pernah banyak menyebabkan kematian di kota ini?
Tabiun mengatakan, bahwa Banjarmasin sudah memiliki pengalaman dan tentu siap untuk menghadapi jika sewaktu-waktu kasus COVID-19 ditemukan.
"Banjarmasin sudah memiliki pengalaman menghadapi COVID-19. Artinya kita sudah siap untuk penanganan virus ini, mulai alat dan nakes sudah berpengalaman," katanya.
3. Warga jangan panik tetap jaga protokol kesehatan
Dilanjutkannya, bahwa warga jangan panik varian baru yang saat ini mulai menyebar tentu memiliki daya risiko yang lebih ringan. Karena sudah beregenerasi sejak 2019 lalu.
Namun gejala yang dialami oleh penderita tidak jauh berbeda dengan varian yang ada terdahulu, seperti batuk, sesak napas.
"COVID semakin beregenerasi semakin lemah, tapi gejalanya masih ada seperti batuk, sesak napas, demam dan lainnya. Tidak seperti varian alpha atau delta yang dulu, yang kalau tertular bisa menyebabkan kematian,".
"Indonesia saat ini memasuki masa endemi bukan lagi pandemi. Di mana pandemi itu menyeluruh dan mematikan. Sekarang virus itu banyak tapi tidak mematikan," cetusnya.
4. Banjarmasin juga lagi musim pneoumonia
Tabiun juga menyampaiakan bahwa ratusan warga Banjarmasin menderita pneoumonia atau penyakit gangguan paru-paru yang cenderung menyerang anak-anak sampai dewasa.
Menurut data pihaknya Oktober lalu ada 186 kasus dan turun menjadi 148 kasus di November.
"Warga Banjarmasin banyak terserang pneoumonia, penderitanya banyak anak-anak gejalanya seperti batuk, demam," ucapnya.
Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Berbenah dalam Antisipasi Bencana Banjir