Kecanduan Obat Batuk, Pemuda Ini Malah Kedapatan Gantung Diri

Obat batuk dikonsumsi tergolong obat keras

Kotabaru, IDN Times - Seorang pemuda asal Desa Semayap CY (21) ditemukan tak bernyawa diduga gantung diri di Jalan Anggrek Gang Mutiara 1 RT02 Desa Semayap Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Rabu (8/11/2023).

"Diduga korban memiliki masalah pribadi, dan menurut para saksi, korban sering mengonsumsi obat Samcodin serta meminum alkohol," kata Kanit 1 SPKT Polres Kotabaru Aipda Basri diberitakan Antara di Kotabaru. 

1. Saksi terakhir berinteraksi dengan korban

Kecanduan Obat Batuk, Pemuda Ini Malah Kedapatan Gantung DiriIlustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)

Berdasarkan keterangan saksi, Basri menjelaskan saksi tersebut datang ke rumah korban sekitar pukul 00.30 Wita, melihat korban sedang rebahan dan menangis.

Kemudian saksi makan di ruang tamu depan televisi dan korban masih berada di dapur sambil rebahan dengan lampu belakang posisi mati.

Baca Juga: Sindikat Narkoba Kotabaru Diungkap, Ratusan Paket Sabu Disita Polisi 

2. Jasad korban ditemukan masyarakat

Kecanduan Obat Batuk, Pemuda Ini Malah Kedapatan Gantung Diriilustrasi korban (IDN Times/Mardya Shakti)

Pukul 00.45 Wita, saksi ke dapur dan menyalakan lampu dan sudah melihat posisi korban tergantung, kemudian memanggil para saksi lain.

Selanjutnya pukul 01.00 Wita, para saksi menurunkan korban dan langsung membawa ke Rumah Sakit Pangeran Jaya Sumitra dan selanjutnya melapor ke Polres Kotabaru untuk penanganan lebih lanjut.

3. Samcodin tergolong obat keras

Kecanduan Obat Batuk, Pemuda Ini Malah Kedapatan Gantung Diriilustrasi obat keras (pexels.com/Karolina Grabowska)

Diketahui, Samcodin tergolong sebagai obat batuk berdosis tinggi yang hanya bisa didapatkan lewat resep dokter.

Kandungan zat dalam obat ini bisa menyebabkan efek halusinasi, mabuk, dan euforia berlebihan.   

4. Mari bersama mencegah bunuh diri

Bunuh diri merupakan masalah kesehatan jiwa serius yang sering diabaikan masyarakat. Jika kamu membutuhkan pertolongan atau mengenal seseorang yang membutuhkan bantuan, kamu bisa menghubungi layanan konseling pencegahan bunuh diri, di nomor telepon gawat darurat (emergency) hotline (021) 500–454 atau 119, bebas pulsa.

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI, saat ini sudah terdapat lebih dari 3.000 Puskesmas yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Kamu bisa menghubungi atau langsung mendatangi Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah mereka melayani kesehatan jiwa. Bagi pemegang BPJS, konsultasi kejiwaan di Puskesmas tidak dikenakan biaya alias gratis. Jika belum memiliki BPJS, kamu tetap bisa berkonsultasi dengan biaya administrasi sebesar Rp5.000.

Selain itu, Kemenkes RI juga menyiapkan 5 RS jiwa rujukan yang dilengkapi dengan layanan konseling kesehatan jiwa dan pencegahan bunuh diri. RS jiwa tersebut ialah:

RSJ Amino Gondohutomo Semarang, nomor telepon (024) 6722565
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, nomor telepon (0251) 8324024, 8324025, 8320467
RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta, nomor telepon (021) 5682841
RSJ Prof Dr Soerojo Magelang, nomor telepon (0293) 363601
RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang, nomor telepon (0341) 423444

NGO Indonesia pencegahan bunuh diri:
Jangan Bunuh diritelp: (021) 9696 9293email: janganbunuhdiri@yahoo.com
Organisasi INTO THE LIGHTmessage via page FB: Into The Light Indonesia (@IntoTheLightID)direct message via Twitter: @IntoTheLightID
Kementrian Kesehatan Indonesiatelp: (021) 500454

Baca Juga: Tersangka Pembunuhan dan Pemerkosaan di Kotabaru Dibekuk Polisi

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya