Korea Selatan akan Terlibat dalam Pembangunan Smart City IKN

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan menyepakati sejumlah kerja sama, antara lain pembangunan MRT Fase 4 hingga smart city di IKN Nusantara dalam pertemuan bilateral Presiden Joko "Jokowi" Widodo dan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (8/9/2023).
"Terkait Korea Selatan, kerja sama infrastruktur dan mengharapkan MRT Fase 4 bisa dimulai konstruksinya tahun 2024," kata Menlu Retno saat ditemui Antara di Istana Kepresidenan Jakarta.
1. Kedua negara optimis investasi dapat meningkat
Berdasarkan hasil pertemuan itu, Menlu Retno menjelaskan kedua pemimpin optimistis investasi dapat meningkat karena kedua negara telah memiliki dialog investasi yang tinggi, khususnya bidang ekosistem kendaraan listrik yang menjadi salah satu prioritas.
Presiden pun menyambut baik konsorsium LG dan mitra di Indonesia untuk merealisasikan grand package investment senilai 9,8 miliar dolar AS, serta konstruksi pabrik katoda di Batam yang melibatkan BUMN dan pengusaha daerah.
Baca Juga: Diduga Ada Pungli, Deputi Sosbudpemas Sidak Kantin HPK IKN
2. Jokowi mengundang partisipasi Bank Korea pengembangan EV
Kepala Negara juga mengundang partisipasi Bank Korea untuk mendukung kerja sama dalam mendukung ekosistem mobil listrik (electric vehicle/EV). "Presiden juga mengapresiasi pemerintah Korsel untuk pembangunan di IKN sebagai smart city," kata Retno.
Selain pembangunan smart city, dukungan Korea Selatan terhadap pembangunan IKN juga diharapkan mencakup sektor baru di bidang pengembangan SDM dan digitalisasi birokrasi untuk mempercepat transformasi birokrasi.
3. Sepakat mengembangkan industri wisata perawatan kesehatan
Pemerintah Korea Selatan juga sepakat mengembangkan industri wisata perawatan kesehatan (medical tourism industry) di Bali.
Pada poin keempat, Presiden mengharapkan akses pasar yang lebih besar untuk produk pertanian, serta peningkatan kapasitas pada teknologi agar produk pertanian dan perikanan Indonesia dapat sesuai standar Korea Selatan.
Terakhir, Presiden Jokowi juga mengapresiasi peningkatan kuota pekerja migran Indonesia ke Korea Selatan.
Baca Juga: RUU IKN Mengatur tentang Penghapusaan Pulau Balang dari IKN