Bulog Kalbar Salurkan 2 Ton Beras SPHP per Minggu ke Pasar Tradisional

Agar warga Kalbar dapat dengan mudah membeli beras SBHP

Pontianak, IDN Times - Untuk memudahkan masyarakat beras murah, Bulog Kalimantan Barat (Kalbar) fokus menjual beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) kepada para pengecer di pasar tradisional.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar Bambang Prihatmoko menyebutkan, pihaknya setiap Senin dan Selasa melakukan operasi pasar khususnya pada pasar tradisional di Pontianak untuk menjual beras SPHP.

“Untuk sekarang penjualan ke distributor masih kita tutup dan kita lagi fokus ke pedagang pengecer, pasar tradisional, toko pangan kota, dan rumah pangan kita. Kami secara rutin melakukan operasi pasar menjual beras SPHP ini setiap Senin dan Selasa,” jelas Bambang usai melakukan operasi pasar di Pasar Flamboyan Pontianak, Senin (28/8/2023).

1. Bulog salurkan hingga 2 ton beras SPHP per minggu ke pengecer

Bulog Kalbar Salurkan 2 Ton Beras SPHP per Minggu ke Pasar TradisionalBulog Kalbar salurkan 2 ton beras SPHP per minggu ke pengecer di pasar tradisional. (IDN Times/Istimewa).

Bambang menyebutkan, sebelumnya para pedagang pengecer beras hanya dapat menjual dengan kuota 1 ton dalam satu minggu. Namun saat ini pihaknya memperbolehkan para pedagang untuk menjual beras ini sampai 2 ton per minggu.

“Bulog akan fokus jual beras SPHP ke pedagang pengecer terutama di pedagang tradisional, yang tadinya kuota 1 ton seminggu sekarang kita perbolehkan sampai 2 ton per minggu untuk beras SPHP ini,” ungkap Bambang.

Bambang mengatakan, para pedagang menjual beras SPHP dalam kemasan 5 kilogram seharga Rp49.900 atau Rp9.900 per kilogram.

Baca Juga: Protes Kebakaran Hutan, Seniman Pontianak Melukis dengan Jelaga

2. Mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional

Bulog Kalbar Salurkan 2 Ton Beras SPHP per Minggu ke Pasar TradisionalPemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Kalbar, Bambang Prihatmoko meninjau pasar tradisional di Pontianak yang salurkan beras SPHP. (IDN Times/Istimewa).

Pada kesempatan ini, Bambang menyebutkan bahwa masyarakat Kalbar dapat dengan mudah membeli beras berkualitas dengan harga terjangkau di pasar-pasar tradisional.

“Mudah-mudahan dengan harga itu bisa membantu masyarakat untuk mendapatkan beras berkualitas dengan harga murah, jadi masyarakat tidak perlu tanya-tanya lagi di mana beras SPHP jadi silakan datang ke pasar tradisional, jadi di sana ada pengecer yang jual SPHP,” paparnya.

Beras SPHP ini sampai Agustus 2023, pihaknya sudah menjual sebanyak 10.900 ton. Selanjutnya, Bulog Kalbar juga sudah menyiapkan sebanyak 4.500 ton untuk dijual ke masyarakat.

3. Gencarkan distribusi beras agar mengurangi rantai pasok yang panjang

Bulog Kalbar Salurkan 2 Ton Beras SPHP per Minggu ke Pasar TradisionalWarga dapat dengan mudah menemukan beras berkualitas dengan harga murah pada pengecer di pasar tradisional di Kalbar. (IDN Times/Istimewa).

Bambang mengatakan, fokus Bulog Kalbar pada beras SPHP ini agar tepat sasaran, dan secepat mungkin dapat mengurangi rantai pasok yang terlalu panjang dari Bulog, sehingga masyarakat atau konsumen akhir dapat mencari beras tersebut ke pedagang pengecer di pasar.

“Jadi ini memudahkan masyarakat untuk menjangkau beras SPHP itu. Untuk sekarang penjualan ke distributor masih kita tutup dan lagi fokus kan ke pedagang pengecer, pasar tradisional, dan toko pangan kota, dan rumah pangan kita,” ucapnya.

Penjualan beras SPHP tahun ini menurun dibanding tahun 2022, Bambang mengatakan, pada tahun 2022 pihaknya mendistribusikan beras SPHP sebanyak 20 ribu ton, namun pada tahun 2023 pihaknya menargetkan hanya 16 ribu ton saja.

“Tahun ini sebisa mungkin dibeli konsumen akhir dengan harga paling tinggi Rp19.950 per kilogram. Ada penurunan karena memang secara umum kita sesuaikan dengan ketersediaan stok,” tukasnya.

Baca Juga: Temukan Prostitusi Anak, 3 Hotel di Pontianak Didenda Rp15 Juta

Topik:

  • Sri Wibisono

Berita Terkini Lainnya